Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPRD Sayangkan Serapan APBD DKI Baru 21%

DPRD menyayangkan serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI yang baru 21% hingga 11 Agustus tahun 2014.
/Ilustrasi
/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA --DPRD menyayangkan serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI yang baru 21% hingga 11 Agustus tahun 2014.

Ketua Komisi C Bidang Keuangan DPRD DKI Maman Firmansyah mengungkapkan keprihatinannya penyerapan anggaran yang masih belum mencapai setengah dari target serapan 97%, yakni baru mencapai 21%.

"Kami prihatin karena serapan anggaran masih 21% belum ada setengah dari target serapan. Ini mengkhawatirkan. Nanti bisa-bisa Silpa [sisa lebih penggunaan anggaran] yang lebih tinggi dibandingkan tahun 2013," ujarnya, Senin (11/8/2014).

Maman menambahkan anggaran yang telah terserap saat ini pun tidak berkontribusi banyak terhadap pembangunan di Jakarta.

"Masih banyak jalan rusak di Jakarta. Anggaran yang telah dikeluarkan mayoritas untuk internal pemprov seperti pembayaran gaji padahal APBD berasal dari warga DKI tetapi belum dirasakan pembangunannya oleh warga," katanya.

Dia berharap agar Pemprov DKI terus menerus melakukan koordinasi dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Unit Kerja Perangkat Daersh (UKPD) untuk mempercepat serapan anggaran dan ribuan paket kegiatan yang belum dilelang.

"Saya lihat masih ada saling menyalahkan di internal pihak eksekutif terkait serapan anggaran. Padahal lelang melalui satu pintu dari ULP ini sangat bagus dilakukan apabila benar-benar dipersiapkan," ucap Maman.

Seperti diketahui, serapan APBD DKI 2014 hingga  Agustus 2014 masih di angka 21% atau Rp15,12 triliun dari total anggaran Rp72 triliun.

Padahal, target serapan anggaran hingga 15 Desember tahun ini mencapai 97%. Artinya Pemprov DKI hanya memiliki waktu 4 bulan untuk dapat mencapai target tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper