Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stasiun Bawah Tanah MRT Mulai Dibangun Malam Ini

PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta memulai konstruksi skala besar yakni pembangunan stasiun bawah tanah dari Istora Senayan dan Bendungan Hilir mulai malam ini, Selasa (12/8/2014)
 Pembangunan MRT/Antara
Pembangunan MRT/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta memulai konstruksi skala besar yakni pembangunan stasiun bawah tanah dari Istora Senayan dan Bendungan Hilir mulai malam ini, Selasa (12/8/2014).

Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami mengatakan tahapan konstruksi skala besar di empat titik sejak April 2014, seperti Bundaran HI, Dukuh Atas, Senayan, dan Setiabudi.

"Semua lokasi yang dilakukan konstruksi skala besar nantinya akan berfungsi menjadi stasiun bawah tanah MRT Jakarta," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Bisnis, Selasa (12/8/2014).

Nantinya akan ada 6 stasiun yang juga akan terdiri dari Stasiun Senayan, Istora, Bendungan Hilir, Setiabudi, Dukuh Atas dan Bundaran HI.

Dono menambahkan konstruksi skala besar di Istora dan Benhil dilakukan dengan tahapan penggalian dan pembangunan stasiun bawah tanah pada bagian median jalan.

Bagian tengah median jalan di titik Istora dan Benhil juga akan ditutup secara permanen selama kurang lebih 2 tahun sebagai area kerja.

Lajur kendaraaan pun akan dibuat sedikit berbelok dengan memanfaatkan lokasi jalur hijau dan trotoar jalan yang sudah dikupas dan dilakukan pengerasan.

"Walaupun dilakukan penutupan area median jalan secara permanen selama periode konstruksi tersebut, jumlah lajur kendaraan pada 6 titik lokasi tersebut akan tetap dipertahankan," ucap Dono.

Pembangunan stasiun bawah tanah MRT di Istora dengan persiapan area kerja pada median tengah yang mulai dilakukan pada malam tanggal 12 Agustus 2014 hingga 25 Agustus 2014.

Median tengah tersebut, lanjutnya, akan dilakukan pengupasan, perkerasan median tengah jalan, pengecatan marka jalan, persiapan jalur lambat bergeser ke jalan sementara yang sudah dibangun di sisi trotoar jalan, pergeseran jalur cepat ke jalur lambat yang lama, dan pergeseran lajur Busway ke jalur cepat.

"Area kerja Istora yang dibutuhkan luas kurang lebih 28 meter sehingga diperlukan adanya rekayasa lalu lintas yang diberlakukan di kedua titik," kata Dono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper