Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JAKARTA JADI KOTA GAS: PGN Sasar 3 Sektor Ini

PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk. menargetkan pengoptimalan penggunaan gas bumi di Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 35 Billion British Termal Unit per Day (BBTUD) dari 95 menjadi 130 BBTUD.
Ilustrasi/Antara
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk. menargetkan pengoptimalan penggunaan gas bumi di Jakarta mengalami peningkatan sebanyak 35 Billion British Termal Unit per Day (BBTUD) dari 95 menjadi 130 BBTUD.

Head of Corporate Communication Vice Presiden PGN Ridha Ababil mengatakan untuk mengoptimalkan penggunaan infrastruktur gas bumi dengan menjangkau berbagai sektor, seperti konversi sektor industri, transportasi, dan rumah tangga.

Hal tersebut dilakukan untuk menjadikan Jakarta sebagai role model kota pemanfaatan gas.

"Keberhasilan konversi BBM ke Gas Bumi diperlukan sinergi pasokan gas, infrastruktur, dan pasar. Ini harus dilakukan di Jakarta untuk mengurangi polusi udara," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (12/8/2014).

Dia menuturkan tahun ini PGN menargetkan dapat menyalurkan gas lebih dari 5.000 rumah tangga. Menurutnya, potensi rumah tangga di Jakarta 44.500 untuk rumah vertikal maupun rumah tapak untuk disalurkan gas.

"Sebelum tahun 2014 jumlah rumah tangga yang menggunakan gas PGN sebanyak 13.608 pelanggan," ucapnya.

Penyaluran gas, lanjutnya, dilakukan lebih banyak ke rumah tapak dibandingkan rumah vertikal atau apartemen karena rumah tersebut berada di sekitar kawasan industri.

Rumah susun di Jakarta yang dibangun oleh Pemprov DKI maupun pemerintah pusat juga dialirkan gas dari PGN.

Ridha menambahkan ada 8 rusun yang ditargetkan untuk dialirin gas, yakni Marunda sebanyak 595 unit, Tebet Harum 320 unit, Tebet Berlian 120 unit, Tzu Chi 1.054 unit, Sukapura 324 unit, Tipar Cakung 1.000 unit, Flamboyan 560 unit, dan Cinta Kasih 582 unit.

"Rusun yang di Klender ada 100 unit telah kami alirkan pada April tahun ini," tuturnya.

Dia menjamin keamanan gas dari PGN  yang digunakan di rusun sebab tekanan gas sangat rendah di dalam pipa.

"Rusun yang lama juga telah menggunakan pipa gas, yakni di Kemayoran dan Tanah Abang aman kan? Enggak ada kecelakaan kan," katanya.

Selain itu, penggunaan gas dari PGN ini lebih murah dibandingkan menggunakan LPG.

"1 tabung gas LPG yang 12 kilogram LPG seharga Rp110.000. Kalau gas dari kami hanya Rp45.000, lebih murah kan?," ujar Ridha.

Walaupun murah dan aman, masih banyak masyarakat yang takut dan tidak mau menggunakan pipa gas dari PGN sehingga dibutuhkan edukasi kepada masyarakat. Padahal izin wilayah untuk mengalirkan gas ke rumah warga tidaklah sulit, namun masyarakat belum mau beranjak ke pipa gas dari PGN.

"Masih banyak masyarakat yang masih menentang. Butuh edukasi kepada masyarakat," ucapnya.

Pihaknya berharap para pengembang apartemen yang ada di Jakarta dapat bekerja sama dengan PGN terkait penggunaan pipa gas. Pasalnya, hanya satu dan dua apartemen saja yang bekerja sama dan menggunakan PGN.

Di sektor transportasi, PGN menganggarkan Rp140 miliar untuk pembangunan 6 stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) dan 2 Mobile Refeuling Unit (MRU) di Jakarta. Setiap pembangunan SPBG membutuhkan biaya Rp20 miliar, sedangkan MRU senilai Rp10 miliar setiap unitnya.

"Anggaran tersebut belum termasuk lahan karena lahan menggunakan milik Pemprov DKI. Lahan milik Pemprov DKI berada di lokasi strategis sebab lahan yang dibutuhkan 1.000 hingga 2.000 meter persegi. Itu yang jadi kendala luas lahan," terang Ridha.

Lokasi SPBG tersebut antara lain Ketapang, Ancol, Pluit, Kalideres, Pulogebang, dan Kalideres, sedangkan untuk MRU berada di Depo B Cawang dan Ragunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper