Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangunan Pipa Utama Air Limbah Jakarta Mundur Awal 2015

Pencanangan pembangunan pipa utama air limbah Jakarta mundur dari rencana semula September menjadi awal 2015.

Bisnis.com, JAKARTA -- Pencanangan pembangunan pipa utama air limbah Jakarta mundur dari rencana semula September menjadi awal 2015.

Kemunduran ini dikarenakan masih dilakukannya penyesuaian detail engineering design (DED) oleh konsultan yang dibiayai oleh Japan International Coperation Agency ( JICA) dan persiapan dokumen penawaran oleh Kementerian Pekerjaan Umum

"Sementara sekitar April atau Mei 2015," jelas Direktur Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Kementerian Pekerjaan Umum, Muhammad Maliki Moersid pada Selasa (12/8/2014).

Pembangunan pipa utama sepanjang 800 meter ini akan menyalurkan air limbah dari zona 1 menuju waste water treatment plant (WWTP) berkapasitas rata-rata 198.000 meter kubik/hari di sisi Waduk Pluit.

Cakupan Zona satu ini akan menampung air limbah meliputi Kecamatan Gambir, Sawah Besar, Senen, Menteng, Tanah Abang, Matraman, Grogol, Petamburan, Taman Sari, Tambora, dan Penjaringan dengan total 48 kelurahan. Untuk menyelesaikan pipa pengumpul pada zona I sebesar Rp 6,7 triliun.

Jakarta sendiri akan dibagi kedalam 15 zona pengolahan air limbah. Ini terdiri dari 14 zona rencana yang akan dibangun dan ditambah dengan pengolahan air limbah di Setiabudi yang sudah eksisting disebut zona nol.

Pada tahap awal pembangunan jaringan pipa yang terhubung ke pipa utama dilakukan di zona satu dan zona enam. Pemilihan zona ini karena dipandang paling layak secara keekonomian.

Luas cakupan zona satu ini mencapai 4.901 Ha dengan target sambungan rumah sebanyak 101.925 keluarga. Panjang pipa pengolahan air limbah zona ini mencapai 758 kilometer. Sedangkan pusat pengolahan di Zona Enam akan dibangun di Duri Kosambi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anggara Pernando
Editor :

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper