Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DKI Targetkan Pembebasan Lahan 6 Ruas Jalan Tol Selesai 2015

Pemprov DKI menargetkan pembebasan lahan pembangunan enam ruas jalan tol selesai pada akhir 2015.

Bisnis.com, JAKARTA - Pemprov DKI menargetkan pembebasan lahan pembangunan enam ruas jalan tol selesai pada akhir 2015.

Keenam ruas jalan tol ini juga ditargetkan dapat beroperasi pada 2018. Penyelesaian tersebut untuk menyambut Jakarta sebagai tuan rumah Asian Games.

Asisten Perekonomian DKI Jakarta Hasan Basri Saleh mengatakan untuk dapat mencapai target pengoperasian enam ruas jalan tol tersebut, pemprov melakukan percepatan penyelesaian syarat pembangunan yakni ketersediaan lahan.

Keenam ruas jalan tol tersebut, lanjutnya, akan dibangun melayang di atas lahan milik Pemprov DKI sehingga DKI berperan untuk membebaskan sejumlah lahan di lokasi proyek tersebut.

"Syarat kalau cepet ya tanah itu harus selesai. Penyediaan lahan tempat tiang penyangga jalan tol layang. Saat ini masih ada beberapa titik yang bolong dan missing link, ini harus kami sediakan," ujarnya saat ditemui Bisnis di Balai Kota, Selasa (19/8/2014).

Pembebasan sejumlah lahan, tambah Hasan, membutuhkan waktu sekitar satu tahun dan ditargetkan selesai akhir 2015.

"Kalau tol ini lewat jalan nasional itu tugasnya Kementerian Pekerjaan Umum. Untuk lahan naik dan turun atau ramp-nya menjadi tanggung jawab badan usaha dan BPJT," ucapnya.

Penyelesaian pembebasan lahan dalam kurun waktu satu tahun menjadi salah satu syarat pembiayaan pembangunan 6 ruas jalan tol dari bank.

Pembangunan 6 ruas jalan tol ini memakan biaya senilai Rp42 trilun, terdiri dari 70% pembiayaan berasal dari perbankan dan sisanya, 30% dari modal sendiri.

"Ini kan dibiayain swasta melalui bank, oleh karena itu ini harus diselesaikan syarat pembebasan lahan," kata Hasan.

Heru Panatas, Kepala Bidang Jalan Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, menuturkan pembebasan lahan untuk keenam ruas jalan tol membutuhkan biaya sekitar Rp5 triliun. Total lahan yang akan dibebaskan sekitar 25 hektare.

"Anggarannya ada Rp5 triliun. Ini anggarannya ditanggulangi oleh Dirjen Bina Marga Kementerian PU RI, PT Jakarta Toll Development, dan Pemprov DKI," tuturnya dalam pesan singkat.

Pembebasan lahan yang dibutuhkan untuk pintu keluar dan masuk tol, antara lain: Semanan, Pedongkelan, Grogol, Boulevard Barat, Bekasi Raya, Pramuka, Slipi, Pancoran, dan Tanjung Barat.

Direktur Utama PT Jakarta Toll Development (JTD) Frans Sunito menuturkan pembebasan lahan yang harus dilakukan memang tidak terlalu banyak, hanya berada di pintu keluar dan masuk tol serta area yang bersilangan dengan lahan lain.

"Selain pembebasan lahan, yang penting juga perizinan pembanguna jalan. Ini menentukan kapan tender pembangunan bisa dilaksanakan karena kalau lahan belum pasti tersedia, investor tidak berani bangun," ujarnya.

Dia berharap agar pembebasan lahan dan perizinan dapat selesai pada April 2015 sehingga proses konstruksi dimulai pada semester kedua tahun 2015.

“Kalau 2015 bisa dimulai, kami optimistis pembangunan bisa selesai pada 2018, mengejar Asian Games,” kata Frans.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Nurbaiti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper