Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sodetan Ciliwung Masuki Tahap Pengeboran

Proyek pembangunan sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT) akan memasuki tahap pengeboran tanah untuk membuat terowongan air.

Bisnis.com, JAKARTA -- Proyek pembangunan sodetan Kali Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT) akan memasuki tahap pengeboran tanah untuk membuat terowongan air.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak mengatakan untuk proses pengeboran ini didatangkan dua tunnel boring machine atau bor besar dari Jepang dengan diameter masing-masing sekitar empat meter.

"Nanti mau dibikin sodetan sepanjang 1,2 kilometer. Jadi, dari Ciliwung dibor sampai tengah, kemudian disambung dengan yang dari KBT," ujarnya di lokasi pengeboran di Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur, Selasa (26/8/2014).

Proses pengeboran ini direncanakan selesai bulan Maret 2015 dengan rata-rata pengeboran sepanjang 7,5 meter setiap hari. Sedangkan kedalaman titik pengeboran adalah rata-rata 7 meter.

Nantinya, sodetan Kali Ciliwung ini diharapkan dapat menjadi solusi persoalan banjir yang setiap tahun menjadi masalah Ibu Kota.

"Sodetan ini akan mengalirkan air dari Kali Ciliwung sebanyak 60 meter kubik per detik ke Kanal Banjir Timur. Jadi, 10% dari kemungkinan banjir di Ciliwung dapat dibuang," lanjut Hermanto.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo menyatakan proses pembebasan lahan yang sempat menjadi kendala saat ini sudah mulai lancar.

"Pembebasan lahan di sini sudah, di tengah enggak ada masalah, di Jatinegara baru dimulai," katanya.

Saat meninjau proyek sodetan ini, Jokowi didampingi oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum DKI Manggas Rudy Siahaan dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane T. Iskandar.

Untuk diketahui, proyek sodetan Kali Ciliwung telah dimulai pada akhir tahun 2013 dengan anggaran Rp500 miliar. Dana tersebut berasal dari anggaran tahun jamak yakni dari 2013-2015.

Proyek sodetan Kali Ciliwung ini diserahkan kepada tiga kontraktor yakni PT Wijaya Karya (Wika) sebagai pelaksana pembangunan dengan nilai kontrak Rp493 miliar. Kemudian konsultan dipegang oleh Indrakarya dengan nilai kontrak Rp 8,5 miliar.

Selanjutnya untuk manajemen konstruksi diserahkan kepada Yogyakarta senilai Rp 5,7 miliar.

Untuk proses pembangunannya akan dibagi dalam dua tahapan pekerjaan, yaitu tahap pertama meliputi pembangunan terowongan air sepanjang 1,2 kilometer dan tahap kedua adalah normalisasi kali Cipinang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper