Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kereta Barang Mogok Di Stasiun Depok Lama, Penumpang Terpaksa Memanjat dan Melompatinya

Ratusan penumpang terpaksa memanjat gerbong kereta barang yang ditutup terpal oranye agar bisa sampai ke jalur rel dua, tiga, dan empat di Stasiun Depok Lama.
Calon penumpang KRL harus memanjat dan melompati kereta yang membawa barang bertutup terpal (kiri)./Bisnis.com-Rahmayulis Saleh
Calon penumpang KRL harus memanjat dan melompati kereta yang membawa barang bertutup terpal (kiri)./Bisnis.com-Rahmayulis Saleh

Bisnis.com, DEPOK LAMA -- Gangguan perjalanan di alami pengguna KRL Commuter Line di stasiun kereta Depok Lama, Depok, Jumat (26/9/2014) pagi.

Kereta barang membawa semen terhenti di salah satu jalur rel Stasiun Depok Lama, menutupi jalan menuju peron yang ada jalur rel kereta lainnya.

Akibatnya, ratusan penumpang yang hendak ke arah Jakarta maupun Bogor terpaksa memanjat gerbong kereta barang yang ditutup terpal oranye tersebut dan melompatinya agar bisa sampai ke jalur rel dua, tiga, dan empat yang ada di Stasiun Depok Lama.

Terhentinya kereta barang dengan gerbong panjang sekitar 15 rangkain ini, cukup menghambat penumpang yang ingin bekerja, dan membuat commuter line dari arah Bogor antre, sehingga terlambat sampai di Depok Lama.

"Waah, gimana nih. Harus memanjat dan loncat ya. Saya pakai rok lagi," celetuk seorang penumpang perempuan berpakaian rapi yang siap untuk bekerja di Jakarta.

Kereta barang tersebut berhenti sekitar setengah jam. Hal tersebut cukup membuat penumpang menumpuk, karena terjadi di saat jam kerja pagi hari.

Salah seorang petugas di Stasiun Depok Lama ketika ditanya tentang kereta barang tersebut hanya angkat bahu. "Saya tidak tahu Bu, darimana asalnya, dan kenapa berhenti," ujarnya.

Seorang penumpang yang tiap hari naik KRL dari Depok Lama, agak bingung ketika tahu ada kereta barang mogok. "Jarang-jarang ada kereta barang melewati Stasiun Depok Lama pada pagi hari seperti ini. Aneh saja," ungkapnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmayulis Saleh
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper