Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AIR LIMBAH JAKARTA: Target JICA Terlalu Lama, Pemerintah Ubah Strategi Penanganan

Kementerian Pekerjaan Umum mengubah target pendekatan penanganan air limbah Jakarta. Pasalnya, dengan metode yang disarankan JICA baru dapat selesai pada 2050.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum mengubah target pendekatan penanganan air limbah Jakarta. Pasalnya, dengan metode yang disarankan JICA baru dapat selesai pada 2050.

"Terlalu lama, kasihan daerah yang tidak tertangani jika harus menunggu 30 tahun lagi," jelas Iman S. Ernawi, Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, di Jakarta, Jumat (10/10/2014).

Menurut Iman, dalam rencana awal yang diusulkan JICA, Jakarta akan dibagi ke dalam 15 zona penanganan limbah.

Dari jumlah ini, zona nol sudah beroperasi dengan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) terdapat di kawasan Setia Budi, Jakarta Selatan.

Sedangkan 14 zona lainnya baru akan dimulai pada semester pertama 2015 dengan mendahulukan zona satu dan zona enam.

Dalam disain yang disodorkan konsultan Jepang ini, seluruh zona yang dibangun akan berbasiskan pipa berdiameter lebar untuk kemudian tersambung ke kawasan-kawasan pemukiman ataupun perkantoran yang memproduksi air limbah.

"Dananya sangat besar mencapai Rp70 triliun," jelas Iman.

Untuk itu pihaknya dengan pemerintah DKI Jakarta merumuskan agar target ini dipercepat dan selesai pada 2022.

Percepatan ini menurut Iman dengan mengedepankan pembangunan instalasi kawasan.

"Akan terdapat puluhan instalasi berskala kecil yang menangani kawasan tertentu," jelasnya.

Dengan instalasi lebih kecil, Iman berkeyakinan pemda dapat membantu membiayai, selain itu mengundang swasta untuk berinvestasi ataupun mendorong tanggung jawab sosial perusahaan merupakan solusi agar target pembangunan milenium (MDGs) dapat tercapai pada 2019.

Namun, Iman belum dapat menjelaskan titik yang akan diselesaikan pembangunan berbasis kawasan ini dan berapa biaya yang dibutuhkan.

Muhammad Maliki Moersid, Direktur Pengembangan Penyehatan Lingkungan Pemukiman Kementerian Pekerjaan Umum menyatakan dibutuhkan investasi Rp12 triliun untuk dua zona awal membangun pipa induk tahap awal.

Menurutnya, pembangunan pipa utama air limbah Jakarta sudah menyelesaikan detail engineering design (DED) oleh konsultan yang dibiayai JICA. Sementara untuk membangun pipa yang menghubungkan pengguna ke pipa utama dibangun oleh BUMD DKI Jakarta, PAL Jaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Anggara Pernando
Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper