Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DKI Bangun Sumur 3.620 Sumur Resapan Untuk Atasi Banjir

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun 3.620 sumur resapan di lima wilayah kota untuk meminimalisasi genangan air akibat tingginya curah hujan di daerah-daerah yang masuk kategori rawan bencana banjir.
Gubernur DKI Joko Widodo/JIBI
Gubernur DKI Joko Widodo/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun 3.620 sumur resapan di lima wilayah kota untuk meminimalisasi genangan air akibat tingginya curah hujan di daerah-daerah yang masuk kategori rawan bencana banjir.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Bambang Musyawardana mengatakan langkah yang dilakukan ini masuk dalam mitigasi struktural di mana instansi terkait seperti dinas pekerjaan melakukan normalisasi sungai waduk serta sumur resapan.

“Sebanyak 3.620 sumur resapan dalam dan dangkal ini akan selesai pada 2014,” katanya, Selasa (14/10/2014).

Bambang mengatakan sumur resapan yang dibangun pada tahun lalu sebanyak 1.949 sumur telah berfungsi baik dan meminimalisasi jumlah genangan di daerah rawan banjir. Saat terjadi banjir pada 2013, jumlah daerah yang tergenang banjir sebanyak 124 titik, tetapi pada 2014 ketika curah hujan lebih tinggi bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya daerah yang tergenang hanya 67 titik.

“Artinya mitigasi berupa bencana melalui sumur resapan berhasil meminimalisasi sebaran titik banjir. Walaupun memang tidak bisa dipisahkan dari upaya-upaya lainnya dari instansi teknis terkait melakukan langkah pencegahan bencana,” katanya.

Sumur resapan, lanjutnya, berfungsi menyerap aliran air permukaan akibat hujan dan mengalirkannya ke dalam lubang untuk kemudian ditampung ke dalam tanah sebagai cadangan air sehingga tidak sia-sia terbuang ke saluran air.

“Mudah-mudahan ke depan akan lebih maksimal lagi sehingga semakin sedikit daerah yang tergenang banjir. Dan informasi dari badan meteorologi, klimatologi dan geofisika bahwa puncak musim hujan terjadi pada Desember-Februari mengisyaratkan mitigasi bencana harus dilakukan,” katanya.

Dia menambahkan pada mitigasi non-struktural, BPBD dan lembaga swadaya masyarakat telah melakukan pelatihan bagi tim reaksi cepat serta kader bencana dalam rangka penguatan kapasitas menghadapi bencana banjir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : News Editor
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper