Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INVESTASI: Pemkot Depok Incar Investor Kembangkan Setu

Banyaknya jumlah setu di Kota Depok dianggap sebagai aset pemerintah yang bisa dijadikan sebagai lahan investasi.
 Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, DEPOK - Banyaknya jumlah setu di Kota Depok dianggap sebagai aset pemerintah yang bisa dijadikan sebagai lahan investasi.

Syamsurizal, Kepala Bidang Penanaman Modal Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) Kota Depok mengatakan sejauh ini terdapat beberapa investor yang tertarik untuk mengembangkan setu sebagai kawasan pariwisata.

Akan tetapi, katanya, hingga saat ini investor dari pihak asing dan lokal tersebut belum mencapai kesepakatan. Investor yang teratarik masih memperhitungkan dan menganalisa konsep pariwisata setu tersebut.

"Pengembangan pariwisata setu di Depok menjadi salah satu peluang investasi cukup besar setelah sektor perdagangan dan jasa," katanya pada Bisnis, Jumat (31/10/2014).

Sebab, katanya, saat ini investasi di sektor industri tidak lagi memungkinkan dengan adanya regulasi pembatasan industri.

Syamsurizal menjelaskan pihaknya tengah bekerja sama dengan konsultan ahli di sektor pariwisata untuk meyakinkan potensi setu sebagai lahan investasi menggiurkan.

"Kami terus mengkampanyekan bahwa setu yang ada di Depok merupakan aset berharga yang bisa dijadikan pundi-pundi rupiah. Maka investor tidak perlu sungkan untuk membenamkan modalnya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper