Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

REL DWIGANDA: Pemkot Bekasi Mulai Bayar Ganti Rugi Lahan Akhir Tahun Ini

Pemerintah Kota Bekasi menyatakan proses pembayaran ganti rugi lahan bagi pembangunan proyek rel dwiganda (double-double track/DDT) kereta dapat mulai direalisasikan pada akhir 2014.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, BEKASI - Pemerintah Kota Bekasi menyatakan proses pembayaran ganti rugi lahan bagi pembangunan proyek rel dwiganda (double-double track/DDT) kereta dapat mulai direalisasikan pada akhir 2014.

Kepala Bagian Pertanahan Pemerintahan Kota Bekasi Sudarsono mengatakan pada akhir tahun ini pembayaran akan dapat dilakukan kepada warga di dua wilayah permukiman. Sedangkan, ganti rugi bagi lahan yang lain akan dilakukan pada awal 2015.

"Pada tahun ini untuk dua wilayah perumahan di sekitar Juanda. Dan [lainnya] di awal tahun," katanya kepada Bisnis, Minggu (7/12/2014).

Lahan yang dibutuhkan bagi pengembangan DDT di Kota Bekasi teridiri dari 207 bidang tanah dengan luas mencapai 2,6 hektar . Lahan itu tersebar di wilayah Kelurahan Bekasi Jaya, Arenjaya, dan Durenjaya.

Pada akhir Oktober lalu, Panitia Pembebasan Tanah (P2T) Pemkot Bekasi telah menetapkan harga ganti rugi lahan di wilayah Kelurahan Arenjaya dan Duren Jaya adalah Rp1,4 juta/m2.

Sedangkan, harga ganti lahan di wilayah Kelurahan Bekasi Jaya terbagi dalam tiga zona, yakni tanah darat dengan akses mobil sebesar Rp1,6 juta/m2, sawah akses mobil senilai Rp1,25 juta/m2 dan tanah lingkungan darat sebesar Rp1,2 juta/m2.

Sudaryono menuturkan pada akhir bulan pihaknya masih berupaya menyelesaikan penyusunan berkas nominatif untuk usulan pencairan ganti rugi lahan ke Dirjen Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan. Menurutnya, setelah melewati proses penyusunan usulan itu pembayaran akan segera dilakukan satuan kerja DDT, Kementerian Perhubungan.

“Pemberkasan itu untuk pembayaran langsung melalui transfer rekening nantinya,” kata Sudarsono.

Adapun, porses pembebasan lahan sebenarnya ditargetkan mencapai tahap pembayaran pada Agustus 2014. Namun, dengan penambahan tenggang waktu untuk musyawarah terkait harga lahan, proses tersebut baru akan direalisasikan pada akhir tahun ini. Padahal, proyek DDT kereta ini diproyeksikan siap beroperasi pada 2015.

Bidang Riset dan Advokasi Masyarakat Transportasi Indonesia, Djoko Setijowarno mengatakan proyek tersebut mendesak direalisasikan unutk meningkatkan aksesibilitas warga di koridor timur Ibu Kota DKI Jakarta. Dia menjelaskan peningkatan jalur itu secara signifikan menambah kapasitas dan jumlah KRL Jabodetabek.

“[Itu] memilah kereta antar kota dengan kereta perkotaan sehingga bisa menambah kapasitas Jabodetabek,” ujarnya.

Keberadaan jalur baru tersebut, ungkapnya, perlu dimaksimalkan Kota Bekasi sebagai wilayah pendukung Ibu Kota Jakarta. Hal itu menjadi prioritas utama bagi pemda dengan tingginya aktifitas masyarakat ke arah Ibu Kota.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sepudin Zuhri

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler