Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ahok Siap Mati Demi Bereskan Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menggelar dialog tentang Kepemimpinan dan Pembangunan DKI Jakarta bersama ratusan pelajar SMA Santa Laurensia, Tangerang, di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (18/12/2014).
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyalami warga ketika meninjau bantaran Kali Ciliwung di Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (18/11)./Antara
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menyalami warga ketika meninjau bantaran Kali Ciliwung di Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (18/11)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA— Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menggelar dialog tentang Kepemimpinan dan Pembangunan DKI Jakarta bersama ratusan pelajar SMA Santa Laurensia, Tangerang, di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (18/12/2014). 

SIMAK: BAHAYA TINDIK MULUT: Komplikasi, Gigi & Gusi Rusak

Ahok menceritakan suka dukanya selama memimpin DKI Jakarta. Berbagai pertanyaan yang dilontarkan para pelajar dijawab satu persatu oleh mantan Bupati Belitung Timur ini.

Sejumlah pertanyaan yang diajukan di antaranya soal gaya kepemimpinannya, prinsip yang dipegang teguh untuk mewujudkan Jakarta Baru, serta pengalaman teror dari sejumlah pihak yang menentang dirinya menjadi Gubernur DKI.

“Ada pepatah China kuno, orang miskin enggak bisa nantang orang kaya, tapi orang kaya enggak bisa lawan pejabat. Kalau pejabat kan bisa buat semua orang berhasil. Ini namanya keadilan sosial. Dengan menjadi pemimpin, saya ingin mewujudkan keadilan sosial tersebut,” ujar Ahok, Kamis (18/12/2014).

Dikatakan, untuk memimpin Jakarta tidak perlu modal kepintaran, melainkan juga keberanian. Keberanian dibutuhkan seorang pemimpin di Jakarta untuk mengeksekusi setiap kebijakan demi mewujudkan Jakarta Baru.

Ahok siap mati demi tugas membenahi Jakarta. Sebab, bagi dirinya lebih baik mati saat menunaikan tugas daripada mundur dan dikenang sebagai seorang pemimpin yang gagal dan pengecut.

Meski memimpin Jakarta penuh risiko, Ahok mengaku tidak merasa terbebani. Sebab, dia memiliki satu tujuan yakni melayani, bukan untuk meraih kekuasaan atau jabatan.

"Keluarga saya mau tak mau harus terima risiko ini, yang penting asuransi gede supaya kalau saya mati, asuransi bisa menanggung anak sampai selesai kuliah," tandasnya. (Bisnis.com)

BACA JUGA:

Kicauan Darius Sinathrya Bikin Pemprov NTB Kebakaran Jenggot

Presiden Jokowi Sebut Indonesia Kalah dari Malaysia

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nancy Junita
Editor : Nancy Junita
Sumber : beritajakarta

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper