Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PROYEK MRT: DKI Targetkan Tahap Dua Beroperasi Pada 2020

PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menargetkan pengoperasian MRT dari Bundaran Hotel Indonesia hingga Kampung Bandan pada 2020.
Macet pembangunan MRT, MRT / Antara
Macet pembangunan MRT, MRT / Antara

Bisnis.com, JAKARTA - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menargetkan pengoperasian MRT dari Bundaran Hotel Indonesia hingga Kampung Bandan pada 2020.

Direktur Utama MRT Dono Boestami mengatakan tahap kedua MRT sepanjang 9 kilometer akan dipercepat pembangunannya.

"Pembangunan tahap kedua langsung dilakukan setelah tahap pertama selesai. Pak Gubernur juga mintanya gitu untuk segera dilakukan. Lebih cepat, lebih baik dan efisien. 2020 nanti sudah komersil MRT kedua," ujarnya kepada Bisnis, Minggu (4/1).

Pembangunan MRT tahap kedua ini akan dilakukan terlebih dahulu kajian studinya yang relevan pada saat ini.

"Pre engineering study-nya sudah ada sebelum kami mulai pada 2010. Studi akan kami lakukan selama 1 tahun sesuai situasi yang ada nantinya," katanya.

Nantinya akan ada 9 stasiun bawah tanah dan 1 depo yang berada di Kampung Bandan. Pembangunan MRT tahap dua membutuhkan dana sekitar 133 miliar yen atau setara Rp15,7 triliun. Pihaknya belum memutuskan pembiayaan pembangunan MRT tahap kedua ini.

"JICA sudah menyatakan minat untuk m embiayai tahap kedua ini. Kami belum memutuskan akan bagaimana. Selama tidak mengikat kami setuju saja," ucap Dono.

Dalam perkembangan lain, PT MRT Jakarta menyatakan kesiapannya untuk menjadi operator dalam pengoperasian light rail transit.

Pemprov DKI telah menunjuk PT MRT Jakarta untuk menjadi operator LRT.

"Kami sanggup untuk menjadi oeprator. Kami juga sanggup kalo ditunjuk jadi pelaksanaan," tutur Dono.

Deputi Gubernur bidang Industri, Perdagangan dan Transportasi DKI Sutanto Soehodho menuturkan pembangunan LRT membutuhkan biaya senilai Rp9,2 triliun.

Pemprov DKI telah menganggarkan Rp7,5 triliun dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) DKI 2015 secara multiyears.

LRT nantinya akan melewati gedung pusat komersial dan perkantoran.

Pemilik gedung di koridor tersebut akan mendapatkan kompensasi berupa penambahan koefisien dasar bangunan (KDB) dan koefisien lantai bangunan (KLB) apabila mau berkontribusi dalam pembangunan ini.

"Penambahannya berapa itu ada aturannya nanti," ujar Sutanto.

Dia optimistis adanya pembangunan LRT mampu meningkatkan nilai properti pada koridor yang dilalui oleh kereta ini

Pemprov DKI berencana membangun tujuh koridor, yaitu koridor I Kebayoran Lama-Kelapa Gading sepanjang 21,6 km, koridor 2 Tanah Abang - Pulo Mas sepanjang 17,6 km, koridor 3 Joglo-Tanah Abang sepanjang 11 km, koridor 4 Puri Kembangan-Tanah Abang 9,3 km, koridor 5 Pesing-Kelapa Gading sepanjang 20,7 km, koridor 6 Pesing-Bandara Soekarno-Hatta sepanjang 18,5 km, dan koridor 7 Cempaka Putih-Ancol sepanjang 10 km.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper