Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

JALAN RUSAK PARAH: Pedagang Serpong Ogah Kulakan Ke Pasar Parung

Banyak pedagang buah dan sayur di Serpong dan daerah sekitaranya tidak lagi berbelanja di pasar Parung Bogor akibat kondisi jalannya yang rusak parah.
jalan rusak/ilustrasi
jalan rusak/ilustrasi

Bisnis.com, TANGSEL-B anyak pedagang buah dan sayur di Serpong dan daerah sekitaranya tidak lagi berbelanja di pasar Parung Bogor akibat kondisi jalannya yang rusak parah.

Kondisi jalan rusak parah hingga menyerupai medan off road dengan lubang yang dalam dan menjadi kubangan berlumpur seusai hujan deras itu terdapat di Jl Mutiara Gunung Sindur, Bogor, sejauh sekitar 1 km.

Padahal, jalan tersebut juga merupakan akses utama yang paling pendek menghubungkan daerah Bumi Serpong Damai (BSD), Serpong, Tangsel dengan Parung Bogor.

Mahmud, pedagang buah dan sayur di Kelurahan Setu, Kecamatan Setu, Tangsel, mengatakan kondisi kerusakan jalan yang sangat parah itu sekarang bertambah ke ruas Jl Permata dan Jl Parung-Serpong hingga sekitar pasar Parung.

“Sejak jalan di sekitara Parung rusak parah, saya dan beberapa pedagang lain tidak lagi belanja buah dan sayur ke pasar Parung dan pindah ke pasar Ciputat, karena dihitung-hitung rugi di waktu dan ongkosnya,” katanya, Jumat (27/2/2015).

Tentu, kondisi jalan yang rusak parah tersebut berdampak sangat merugikan banyak pihak, terutama pengusaha angkutan umum yang melayani trayek BSD-Pasar Parung dan masyakat yang aktivitas sehari-harinya melalui jalan itu.

Sesungguhnya masyarakat setempat dan mereka yang sehari-hari melintasi Jl Mutiara, sudah berulang kali menyampaikan keluhan tentang jalan rusak parah itu kepada pemerintah kabupaten Bogor.

Maskiki, warga Curug, Gunung Sindur Bogor, menyatakan keheranannya terhadap pemeritnah kabupaten Bogor yang terkesan tidak peduli terhadap akses jalan utama yang dibutuhkan warganya.

“Bahkan, jalan dipusat kota Parung, tidak jauh lokasinya dari Mapolsek Parung, saja kondisi sangat rusak parah dengan lubang yang kubangannya setelah hujan deras bisa mencapai setinggi setengah ban angkot,” ujarnya.  

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nurudin Abdullah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper