Bisnis.com, JAKARTA -- Bus Transjakarta, khususnya koridor 6 jurusan Ragunan-Dukuh Atas, harus segera diremajakan mengingat kondisinya yang sudah tidak layak jalan.
Sejumlah kerusakan terdapat di berbagai tempat. Mulai dari pintu yang terkadang tidak tertutup rapat, kursi yang patah di sisi kiri dan kanan, pendingin ruangan yang tidak begitu terasa, hingga lantai yang sedikit amblas.
Selain itu, persoalan yang juga cukup membahayakan adalah kondisi mesin yang sudah tak layak. Tak heran, beberapa kali Bus Transjakarta koridor 6 harus mengeluarkan asap di mesin belakang.
Ada pula kondisi mesin yang tiba-tiba mati sehingga sulit dikendalikan pengemudi, seperti terjadi pada salah satu Bus Transjakarta JTM-058.
"Kaget banget saya tadi mau nabrak halte, mesinnya mati mendadak," ujar sopir yang enggan disebut namanya kepada Bisnis, Jumat (27/3/2015) sore.
Dia sendiri mengakui bahwa bus tersebut sudah tidak layak jalan lagi. Namun, sopit tidak pernah mendapatkan jawaban apakah bus tersebut akan diganti.
"Sudah nggak layak ini Mbak. Giliran saya tanya dengan bos, dia diam saja," ujarnya.
Sentral
Wilda, salah seorang penumpang bus Transjakarta koridor 6 pun mengeluhkan hal yang sama.
"Iya Mbak, ini busnya sudah jelek banget. Dibandingkan koridor lain yang masih baru dan AC-nya lebih terasa," keluhnya.
Bus Transjakarta Koridor 6 jurusan Ragunan hingga Dukuh Atas 2 ini telah beroperasi sejak 27 Januari 2007 yang dioperasikan oleh PT Jakarta Trans Metropolitan.
Keberadaan bus ini dinilai cukup sentral mengingat jalurnya yang melayani penumpang dari kawasan perkantoran Sudirman, Kuningan, Mampang. Penggunanya kebanyakan pekerja yang tinggal di kawasan Pasar Minggu, Lenteng Agung, Tanjung Barat, dan Depok.
Pada jam berangkat dan pulang kantor bus ini selalu dipenuhi penumpang, tidak sedikit pengendara mobil dan motor yang beralih menggunakan Transjakarta koridor 6 mengingat kondisi jalan yang dilalui jalur ini rawan kemacetan seperti Mampang dan Kuningan.
"Mudah-mudahan bus koridor 6 ini bisa segera diganti baru deh. Sayang banget, karena banyak yang butuh. Kalau bisa armadanya juga diperbanyak," harap wanita yang bekerja di kawasan Sudirman dan tinggal di Tanjung Barat ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
