Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Swastanisasi Air, Menang di Pengadilan Warga Jakarta Malah Jadi Korban

Kemenangan Koalisi Masyarakat Menolak Swastanisasi Air Jakarta atas pengelolaan air di Ibu Kota yang dipegang pada tuntutan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat masih berbuntut panjang. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan bahwa kemenangan tersebut belum berdampak apapun. Justru warga Jakarta menjadi korban.
Palyja kelola air bersih di Jakarta/Antara
Palyja kelola air bersih di Jakarta/Antara

Bisnis.com, JAKARTA -- Kemenangan Koalisi Masyarakat Menolak Swastanisasi Air Jakarta (KMMSAJ) atas pengelolaan air di Ibu Kota di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat masih berbuntut panjang. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan bahwa kemenangan tersebut belum berdampak apapun. Justru warga Jakarta menjadi korban.

Menurutnya, perlu belasan tahun lagi untuk menghadapi banding yang diajukan oleh PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja) dan PT Aetra Air Jakarta, jika sampai ke abitrase internasional. Ahok mengaku sudah pernah berbicara kepada KMMSAJ untuk mengentikan tuntutannya.

"Makanya sekarang saya tidak mau ikut campur lagi, sekarang bilangnya sama saya kamu bayar saja, batalin. Kalau saya bayar sekarang, kalau belasan tahun dia menang gimana, saya sudah pensiun bisa masuk penjara lho," katanya di Balai Kota, Jakarta, Senin (30/3/2015).

Mantan Bupati Belitung Timur itu sudah menyiapkan rencana jika kedua operator swasta tersebut tidak akan ekspansi selama proses banding. Dia akan mengerjakan pembangunan instalasi air dengan swa-kelola dan menggandeng perusahaan daerah seperi Jakarta Propertindo.

Pemprov DKI hampir membeli salah satu operator air di awal 2014 dengan harga Rp900 miliar. Namun, gagal akibat masalah gugatan di pengadilan.

"Swa-kelola ngajak perusahaan lain misalnya Jakpro banyak kerja sama dengan PAM, itu solusi. Kalau enggak Jakarta enggak dapat air. Saya sudah tiga tahun di sini, gara-gara berantem. Coba kemarin setuju sama kami, sudah kita bayar 2014 awal, selesai. Tapi ya sudahlah," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Veronika Yasinta
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper