Bisnis.com, TANGERANG -- Permodalan hanya satu dari tiga masalah utama yang dialami usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Provinsi Banten. Selain permodalan mereka juga kesulitan dalam pemasaran dan manajemen usaha.
“Lembaga penjamin seperti Jamkrida saya yakin mampu membantu UMKM [dalam akses kredit bank]. Potensi pertumbuhan UMKM sangat besar, pertumbuhan ini harus diikuti dengan pembinaan secara menyeluruh,” tutur Anang Rahmatulloh, Wakil Ketua Umum Kadin Provinsi Banten Bidang UKM, Koperasi dan Ekonomi Kreatif, saat dihubungi Bisnis, Senin (13/4/2015)
Dengan kondisi yang ada, imbuhnya, secara umum lebih dari separuh populasi UMKM yang ada di Banten dipastikan mengakses kredit secara tradisional alias tak melalui lembaga keuangan. Adapun yang bisa menjangkau akses perbankan diperkirakan tak lebih dari 30%, dan 20% sisanya disokong CSR.
Kadin Banten mengestimasikan populasi pelaku UMKM yang ada sekarang hampir mencapai 1 juta orang atau unit usaha. Mayoritas bergerak di bidang makanan alias kuliner sekitar 30% dan aksesoris termasuk fesyen sekitar 10% - 20%.
Kesulitan permodalan turut dialami Kota Tangerang yang dihuni lebih dari 9.500 pelaku UMKM. Adapun sekitar 8.037 usaha mikro, 1.700 usaha kecil, dan sisanya usaha kelas menengah. Mayoritas dari mereka menggeluti bidang kuliner, kerajinan tangan, dan fesyen.
Kepala Bidang Koperasi dan UKM Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Indakop) Kota Tangerang M. Juweni mengaku selama ini bantuan yang disuntikan pemerintah kota kepada UMKM lebih banyak menyentuh kelembagaan dan manajemen usaha.
“Kami bantu pembinaan pemasaran, seperti perbaika kemasan produk. Lalu kami bukakan kemitraan dengan pedagang ritel besar seperti supermarket, tetapi yang masuk kesana sanngat selektif,” ucapnnya saat dihubungi Bisnis.
Catatan saja selama Oktober – Desemmber 2014, mayoritas kredit UMKM di Banten secara umum disalurkan untuk moda kerja dengan pangsa sebesar 77,41% senilai Rp13,41 triliun. Porsi lainnya untuk investasi sebanyak 22,59% setara Rp3,92 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel