Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku kesulitan untuk mengawasi perilaku penghuni rusunami atau pun apartemen di Ibu Kota.
Hal itu diungkapkan Ahok, sapaan akrab Gubernur Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (27/4/2015), menanggapi terkuaknya praktek prostitusi di apartemen Kalibata City yang diungkap oleh jajaran Polda Metro Jaya pada Jumat (24/4) malam.
"Kalau Rusunami kita susah. Misal kamu curiga tetangga kamu prostitusi, kamu bisa nangkep enggak? Itu ya satu persoalan," tuturnya.
Persoalan lainnya lagi, kata Ahok, untuk pengawasan rusunami (rumah susun sederhana milik) pihaknya tidak bisa membatasi penghuninya untuk menyewakan unitnya ke pihak ketiga, berbeda apabila bentuknya rusunawa alias rumah susun sederhana sewa.
Karena itu, Mantan Bupati Belitung Timur itu sangat mengharapkan bahwa keberadaan RT dan RW sekitarnya dapat lebih berperan aktif mendata penguni dan melakukan pengawasan.
"Yang pasti sebetulnya RT dan RW-nya harus aktif laporin. Tapi kalau kita menduga-duga orang prostitusi juga susah. Ya, kita terima kasih kepada Polda yang telah membantu, terutama memberantas praktek jual diri melalui sosmed," tuturnya.
Seperti diketahui, Jumat pekan lalu Polda Metro Jaya berhasil membongkar prostitusi online yang bermarkas di apartemen Kalibata.
Dalam penggerebekan itu, didapati enam pekerja seks komersial (PSK) yang di antaranya masih di bawah umur.
Modus yang dipakai pelaku adalah dengan menawarkan wanita dan anak dibawah umur melalui forum dalam sebuat website www.semprot.com.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel