Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KORUPSI UPS: Budi Wiseso Sebut Ada Tersangka Baru

Kabareskrim Polri Komjen Pol Budi Wiseso menyambangi kantor Balai Kota menemui Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk menindaklanjuti kasus korupsi Uninterruptible Power Supply (UPS) yang merugikan negara senilai Rp50 miliar.
Kabareskrim Irjen Pol. Budi Waseso menjawab pertanyaan wartawan terkait laporan KPK Watch Indonesia di Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Senin (2/2). /Antara
Kabareskrim Irjen Pol. Budi Waseso menjawab pertanyaan wartawan terkait laporan KPK Watch Indonesia di Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Senin (2/2). /Antara

Bisnis.com, JAKARTA-- Kabareskrim Polri Komjen Pol Budi Wiseso menyambangi kantor Balai Kota menemui Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) untuk menindaklanjuti kasus korupsi Uninterruptible Power Supply (UPS) yang merugikan negara senilai Rp50 miliar.

"Saya menghadap Pak Gubernur dalam rangka koordinasi untuk tindak lanjut masalah penanganan UPS. Ada beberapa saksi yang harus saya mintai keterangan, dari staf-staf beliau, jadi saya harus minta izin dulu sama Pak Gubernur," ujar Budi di Balai Kota (4/5/2015).

Menurutnya, demi percepatan penanganan kasus ini, pihak Bareskrim akan memeriksa staf  Gubernur DKI di kantor DKI supaya tidak menggangu pekerjaan para saksi.

Budi belum membeberkan siapa saja yang akan menjadi saksi atau yang akan diperiksa. Ahok pun akan dimintai keterangan mengingat Ahok adalah penanggung jawab dalam pemerintahan.

"Nanti ini kan terus berlanjut ya, secepatnya ini kita tunggu waktunya, dari hasil pemeriksaan saksi-saksi yang sekarang berjalan, nanti kapan penyidik menjadwalkan untuk pemeriksaan-pemeriksaan yang lain," ujar Budi.

Untuk memulai pemeriksaan,Budi akan mengoordinasikannya dengan Ahok dan para penyidik untuk menjadwalkan waktu. Terkait kemungkinan nama-nama tersangka baru dari  Pemprov DKI maupun DPRD, Budi enggan menjawab. Pasalnya, proses masih akan berlanjut, dan itu menandakan masih akan ada perkembangan lain berikutnya. Dia hanya meyakini pasti akan ada tersangka-tersangka baru.

"Belum ada, sabar ya. Kita ikuti saja proses ini, sehingga nanti bisa jadi berjalan dengan baik. Jadi nanti teman-teman hasilnya bisa lihat langsung," ujar Budi kepada para wartawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper