Bisnis.com, JAKARTA- Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengecam pegawai negeri sipil (PNS) yang terlambat pada upacara Hari Kebangkitan Nasional di Monas (20/5/2015).
Menurut Djarot perilaku PNS ini perlu dirombak. Revolusi mental yang digadang-gadanhg oleh Presiden Joko Widodo itulah yang dipandang tepat untuk memperbaiki kebiasaan buruk tersebut.
"Itu salah satu contoh yang harus dibangun revolusi mentalnya, karakternya itu perlu dicuci otaknya, perlu di disiplinkan," ungkapnya.
Djarot menuturkan membudayakan disiplin tidak sulit. Proses perubahan tersebut kembali pada bagaimana cara bekerja lainnya yang juga perlu diperhitungkan.
"Nah tanggung jawab kecil saja tidak bisa, bagaimana dengan tanggung jawab yang besar?" tegasnya.
Djarot mengaku sanksi untuk keterlambatan PNS bukan dengan pemotongan tunjangan kinerja daerah (TKD). Djarot menegaskan pentingnya memperbaiki mental bukan dengan jaminan uang.
"TKD ini soal remeh, tetapi ini loh jiwanya mereka. Maka sentuhlah mereka itu supaya tidak lelet seperti ular kambang itu. Harus pede trengginas itu, cekatan maksudnya, dan PNS kita harus punya inisiatif," ungkapnya lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
