Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ahok Kembali Meluapkan Emosi di Depan Anak Buah

Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akhirnya tidak mampu menahan emosinya hingga akhirnya meledak, meluap, ketika dirinya memberikan pengarahan saat acara Konsultasi Publik dalam Penyusunan Rancangan Kerja Pemerintah Daerah di Balai Agung, Balai Kota, Jakarta, Senin (25/5/2015).
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)/beritajakarta.com
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)/beritajakarta.com

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akhirnya tidak mampu menahan emosinya hingga akhirnya meledak, meluap, ketika dirinya memberikan pengarahan saat acara Konsultasi Publik dalam Penyusunan Rancangan Kerja Pemerintah Daerah di Balai Agung, Balai Kota, Jakarta, Senin (25/5/2015).

Ahok - apaan akrab Basuki - disela pidatonya di depan mimbar, suaranya semakin meninggi, ketika dirinya mencurahkan hatinya terkait sejumlah pergunjingan yang diterimanya, kala banyak orang yang tidak suka terhadap dirinya dalam memimpin DKI Jakarta dalam mewujudkan Jakarta Baru.

Bahkan, yang semakin membuat dirinya emosi, gunjingan itu pun juga dikatakan oleh para pejabatnya sendiri, para PNS, terutama PNS yang korup.

"Kamu siapa sih sok ngatur kita, kalau yang rasis apalagi. Emang ini negeri lu. Saya sudah sering dengar itu. Banyak yang tidak ingin saya jadi gubernur. Karena, suku, agama, ras saya tidak cocok. Seolah-olah negeri ini bukan punya saya," ujar Ahok dengan nada meninggi.

Nada suaranya pun semakin meninggi, ditambah tangan kanannya yang memegang secarik kertas kecil sesekali menghentakkannya ke podium, ketika dirinya dianggap seolah-olah bukan orang Indoneia lantaran keturunan Tionghoa.

Ia pun menegaskan bahwa bila dirinya orang Indonesia asli, jadi jangankan menjadi gubernur, jadi presiden pun pantas.

"Bagi saya, saya pantas, saya Indonesia asli. Jadi presiden saja saya pantas. Yang maling, yang nyolong itu yang bukan Indonesia asli. Mereka itu yang tidak pantas di negeri ini, curi uang rakyat atas mengatasnamakan pribumi. Mereka yang tidak pantas di negeri ini," katanya.

Meskipun ruang Balai Agung penuh, tetapi suasana terasa hening. Lantas Ahok pun menurunkan nada suaranya dan menganggap dirinya sudah terbiasa menghadapi gunjingan tersebut, dan mengatakan alasannya kenapa dirinya terpaksa meluapkan emosinya itu.

"Kenapa saya katakan ini, biar bapak ibu tahu pikiran saya. Saya sudah muak dengan ini. Karena. 2,5 tahun nahan-nahan, 2,5 tahun ngulur-ngulur. Tapi sayangnya pegang senjata tidak berani saya," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper