Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Biaya Proyek MRT Berpotensi Membengkak Rp1,38 Triliun

Pemprov DKI diprediksi harus menanggung biaya hingga Rp1,8 triliun karena adanya pembengkakan biaya pembangunan proyek MRT
Macet pembangunan MRT, MRT / Antara
Macet pembangunan MRT, MRT / Antara
Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah DKI Jakarta diprediksi harus menanggung biaya hingga Rp1,38 triliun karena adanya pembengkakan biaya (over run cost) dalam pembangunan proyek mass rapid transit (MRT) Jakarta.
 
Asisten Pembangunan Pemprov DKI Jakarta Mara Oloan Siregar mengatakan jumlah over run cost yang harus ditanggung pemerintah merupakan angka sementara yang didapat dari hasil penghitungan yang dilakukan kontraktor dan konsultan Jepang. 
 
"Nilai Rp 1,38 triliun itu kan masih hitung-hitungan mereka. Nanti Pemprov DKI dan pemerintah pusat akan kaji kembali apakah jumlah pembengkakan biayanya benar-benar segitu," katanya seusai melakukan rapat dengan jajaran PT MRT Jakarta di Balai Kota, Selasa (25/5). 
 
Dia menuturkan penambahan biaya tersebut terjadi karena terhambatnya pembebasan lahan, perubahan desain, dan penambahan pemakaian bahan baku. Karena itu, Pemprov DKI dan Pemerintah Pusat segera melakukan audit teknis untuk mengecek biaya yang harus dibayar. Setelah proses audit selesai akan ditentukan juga siapa yang membayar denda tersebut.  
 
"Kami akan cek denda yang bisa ditanggung oleh Pemprov DKI dan berapa yang dibayar Kementerian Perhubungan," ujarnya. 
 
Dirut PT MRT Jakarta Dono Boestami mengatakan pihaknya mempercayakan proses pembebasan lahan kepada Pemprov DKI. Meski demikian, dia tetap optimis proyek pembangunan MRT Jakarta bisa terus berlanjut. 
 
"Itu baru perhitungan sementara. Saat ini, masih belum semua tanah dibebaskan. Memang masih panjang, tetapi kita serahkan kepada pemerintah," katanya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper