Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

RETRIBUSI PARKIR DKI: Potensi Rp2 Triliun, Pendapatan Rp8 Miliar

Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memperkirakan bahwa potensi retribusi parkir tepi jalan atau on the street di seluruh titik di DKI Jakarta bisa mencapai Rp1,9 triliun.
Petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta, mengembosi motor yang nekat parkir liar di Jalan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (12/6)./Antara
Petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta, mengembosi motor yang nekat parkir liar di Jalan Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (12/6)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memperkirakan bahwa potensi retribusi parkir tepi jalan atau on the street di seluruh titik di DKI Jakarta bisa mencapai hampir Rp2 triliun.

Besaran potensi tersebut diperolehnya apabila sejumlah titik parkir di DKI Jakarta dipasangi parkir meter sehingga kebocoran penerimaan retribusi parkir selama ini bisa ditekan dengan maksimal.

"Potensi retribusi parkir di Jakarta itu bisa mencapai Rp1,9 triliun. Itu kalau pakai mesin (parkir meter) semua," tutur Ahok sapaan akrab Basuki, di Balaikota, Selasa (30/6/2015).

Pihaknya mengakui sampai saat ini meskipun masih terdapat kebocoran, namun keberadaan parkir meter yang telah dipasang dibeberapa lokasi, terbukti telah berhasil menekan kebocoran signifikan.

Pihaknya mencontohkan penerimaan retribui parkir on the street dari sekitar 400 lokasi di Ibu Kota, hanya mencapai‎ Rp7,8 miliar. Tercatat, masih ada kebocoran retribusi parkir sekitar Rp400 miliar.

Selain itu, dirinya mencontohkan, retribusi di Jalan Sabang sebelum menggunakan parkir meter hanya terkumpul Rp500.000/hari. Namun setelah menggunakan parkir meter, naik drastis menjadi Rp12 juta/hari.

Hal itu juga terjadi di Kepala Gading, dari semula hanya Rp1 juta/hari menjadi Rp50 juta/hari. "Padahal itu petugas parkirnya masih ada yang bermain. Tapi pendapatannya naik berkali-kali lipat," ucapnya.

Bahkan beberapa tahun lalu, lanjutnya, pendapatan retribusi parkir hanya mencapai Rp24 miliar. Padahal, Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta harus membayar gaji petugas parkir mencapai Rp26 miliar.

"Artinya kita masih nombok Rp2 miliar untuk bayar pegawai," ujarnya dengan heran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler