Bisnis.com, JAKARTA - Pemprov DKI menargetkan kepada Bank DKI harus menyampaikan action plan-nya pada Agustus 2015 yang berisikan sejumlah PR pembenahan kinerja.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyatakan bahwa Pemprov DKI memiliki laporan observasi persoalan-persoalan mendasar di Bank DKI. Dalam pertemuannya dengan Bank DKI, Djarot meminta jajaran baru Bank DKI untuk segera menyiapkan rencana kerjanya.
"Agustus ini, dia [Bank DKI] akan menyampaikan action plan-nya, dia butuh waktu untuk menyampaikan rencana kerjanya, dan targetnya tutup buku pada Desember ini," kata Djarot di Balai Kota, Jumat (3/7/2015).
Djarot juga mengakui bahwa fit and proper test Bank DKI memang masih dalam proses. Sementara itu kredit macet cukup tinggi yakni 5,41% menandakan tidak sehatnya bank tersebut.
"Jadi sekarang bagaimana nanti bisa menekan tingkat kredit macet tersebut dengan peningkatan kualitas SDM dan layanan. Ini perlu di evaluasi betul secara total, karena kualitas SDM-nya masih tertinggal, " jawabnya.
Tak lupa Djarot menyoroti sistem IT Bank DKI yang masih tertinggal dengan beberapa bank besar, dan harus dirombak. Djarot ingin agar Bank DKI harus fokus mengembangkan program perbankan unggulannya.
Oleh sebab itu menurutnya tidak perlu beli software baru. Pasalnya untuk hal ini kita punya hardware cukup lengkap, hanya tinggal softwarenya saja yang dipikirkan.
"Apalagi kemarin memberi pinjaman di luar Jakarta jauh banget, sampai ke Riau, Jateng," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel