Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pembangunan Wisma Atlet, DKI Tunggu Setneg Hibahkan Lahan di Kemayoran

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih menunggu ekretariat Negara (Setneg) untuk menghibahkan lahan di Kemayoran guna dijadikan lokasi pembangunan wisma atlet untuk Asian Games 2018, meskpiun mengetahui lahan itu masih bermasalah.
Atlet berparade pada penutupan Sea Games ke-28 di Stadion Nasional, Singapura, Selasa (16/6/2015)./Antara-Nyoman Budhiana
Atlet berparade pada penutupan Sea Games ke-28 di Stadion Nasional, Singapura, Selasa (16/6/2015)./Antara-Nyoman Budhiana

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih menunggu ekretariat Negara (Setneg) untuk menghibahkan lahan di Kemayoran guna dijadikan lokasi pembangunan wisma atlet untuk Asian Games 2018, meskpiun mengetahui lahan itu masih bermasalah.

Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengatakan Pemprov DKI Jakarta ingin pemerintah segera menyelesaikan lahan di Kemayoran milik Setneg yang masih bermasalah tersebut, pasalnya tidak mungkin Pemprov DKI membangun wisma Atlet diatas lahan yang bersengketa.

“Itu kan masih milik Setneg. Kalau menurut Setneg sudah clear, ada berapa hektar itu. Kalau nggak salah 11 hektar. Begitu clear ya sudah kita bangun disitu. Tapi kalau masih ada lahan sengketa jangan dulu. Kita enggak akan bangun rusunawa dan wisma atlet di atas lahan sengketa dong. Bahaya,” tuturnya, di Balai Kota DKI, Jakarta, Jumat (3/7/2015).

Menurutnya apabila masalah sengketa tersebut sudah selesai, maka Pemprov DKI mengharapkan Setneg segera menghibahkan lahan tersebut. Karena pembangunan wisma atlet membutuhkan waktu yang cukup panjang, sedangkan pelaksanaan Asian Games tinggal 3 tahun lagi.

“Hibahnya masih proses. Tapi begitu disetujui di sana dan secara prosedur sudah memenuhi syarat, ya kita bangun. Karena waktunya 2018 loh, nggak panjang," ujarnya.

Pihaknya bahkan beberapa kali waktu ke sana, bahwa Pak Jokowi diminta supaya cepat diproses dan mengingatkan Setneg supaya memproses hibah itu kepada kita. itu juga untu kepentingan warga DKI dan Indonesia. "Waktunya tidak panjang,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper