Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dirut Food Station Tjipinang Dukung Jakpro Akusisi Saham Minoritas

Direktur Umum PT Tjipinang Food Station Jaya Dwi Antono mengatakan pihaknya menyambut baik niat Pemprov DKI untuk membeli sisa saham di perusahannya.
Logo PT Food Station Tjipinang Jaya/foodstationjayakarta.com
Logo PT Food Station Tjipinang Jaya/foodstationjayakarta.com

Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Umum PT Tjipinang Food Station Jaya Dwi Antono mengatakan pihaknya menyambut baik niat Pemprov DKI untuk membeli sisa saham di perusahannya.

Menurutnya, status Pemprov sebagai pemegang saham utama membuat pemerintah tak ragu untuk memberikan dana ke perusahaan.

"Kalau statusnya berubah jadi buffer stok, manajemen juga tak ragu untuk melangkah. Selama ada pemegang saham swasta pasti tujuannya profit making sehingga ada benturan kepentingan," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (7/7/2015). 

Selain itu, dia menuturkan pihaknya berencana melakukan ekspansi ke daerah-daerah penghasil beras di luar Jakarta. Kerja sama tersebut dilakukan untuk memastikan stok beras yang masuk ke PT Food Station Tjipinang Jaya.

Saat ini, paparnya, beberapa daerah sentra beras yang sudah menjadi mitra DKI Jakarta a.l. Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Sulawesi Selatan.

"Kebutuhan beras di Jakarta saat ini 1,2 juta ton per tahun. Sentra-sentra beras tersebut sudah memenuhi kebutuhan masyarakat Jakarta dan sekitarnya," katanya.

Alasan PT Food Station Tjipinang Jaya bekerja sama dengan banyak daerah produsen beras adalah untuk mengurangi ketergantungan terhadap satu lokasi.

Alhasil, DKI tetap mendapat pasokan beras meski daerah lain sedang mengalami musim paceklik.

"Musim panen kan gak bareng. Makanya kami dekati banyak daerah. Jakarta ini kebutuhan dan uangnya paling banyak jadi daerah sudah pasti mau mengirim beras ke sini," imbuhnya.

Berdasarkan data yang diterima Bisnis, saat ini Pemprov DKI memiliki 75% saham di PT Food Station Tjipinang. Sementara itu, saham minoritas di BUMD tersebut dimiliki oleh 17 orang investor dengan total saham sebanyak 76 lembar. Harga per lembar saham berkisar Rp1,058 miliar.

Pemprov DKI berambisi menjadikan PT Food Station Tjipinang Jaya sebagai penyangga (buffer stock) secara penuh. Dengan demikian, perusahaan tidak hanya berorientasi mencari keuntungan (profit making) tetapi memiliki kewajiban untuk memenuhi kebutuhan beras.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper