Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transjakarta Percepat Pengadaan Bus Baru Bermesin Diesel dan Perketat Bus BBG

PT Transportasi Jakarta menyatakan akan mempercepat pengadaan bus-bus baru, terutama yang bermesin diesel dengan bahan bakar solar untuk menggantikan bus-bus yang sudah tidak layak jalan atau yang harus diperbaiki dalam jangka waktu cukup lama demi peningkatan pelayanan.
Salah satu pool operator Transjakarta./JIBI
Salah satu pool operator Transjakarta./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - PT Transportasi Jakarta menyatakan akan mempercepat pengadaan bus-bus baru, terutama yang bermesin diesel dengan bahan bakar solar untuk menggantikan bus-bus yang sudah tidak layak jalan atau yang harus diperbaiki dalam jangka waktu cukup lama demi peningkatan pelayanan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama PT. Transportasi Jakarta, A.N.S. Kosasih, seperti siaran pers yang Bisnis.com terima, Minggu (19/7/2015).

Pihaknya akan mempercepat pengadaan bus-bus baru bermesin diesel, tersebut lantaran berdasarkan statistik, bus-bus bermesin diesel memang relatif jarang sekali mengalami risiko terbakar.

Sedangkan untuk bus-bus berbahan bakar gas yang baru, saat ini pihaknya hanya berani melakukan pengadaan bus BBG yang sudah terbukti aman dioperasikan di negara lain.

"Kami belajar dari pengalaman bahwa di London pun peristiwa bus BBG articulated terbakar terjadi beberapa kali sehingga pemerintah kota London pun menyeleksi bus-bus mereka secara ketat. Sebagian mereka ganti dengan bus diesel, sebagian yang masih menggunakan BBG harus dilengkapi dengan piranti fire suppression yang baik karena bus BBG rentan over-heating," terangnya.

Sementara, untuk bus-bus yang sudah ada, pihaknya akan menerapkan planned maintenance system serta pencatatan data historis seluruh armada, baik di internal Transjakarta maupun di seluruh operator, sehingga tidak bisa lagi perawatan dinafikan demi mencari keuntungan.

"Kami disubsidi bukan hanya agar pelayanan kami terjangkau rakyat banyak, tetapi juga agar keselamatan bisa kami jamin dengan lebih baik," tuturnya.

Menurutnya ada masalah legal selama ini, tetapi harus didobrak untuk kepentingan bersama.

"Kalau tidak mau, kami akan keras saja. Masih banyak yang mau kerja sama menjadi operator kami. Saya yakin semua operator akan kooperatif," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper