Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gejolak Harga Komoditas Sumber Perlambatan Properti

Pengembang Sinar Mas Land (SML) menilai perlambatan bisnis di bidang properti sebetulnya bersumber dari gekolak harga komoditas.
pameran properti/JIBI-Nurul Hidayat
pameran properti/JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, TANGERANG—Pengembang Sinar Mas Land (SML) menilai perlambatan bisnis di bidang properti sebetulnya bersumber dari gekolak harga komoditas.

CEO Strategic Development & Services Sinar Mas Land (SML) Ishak Chandra mengatakan ada banyak hal yang melatarbelakangi tetapi komoditas dinilai sebagai kuncian.

Minyak mentah dan batu bara merupakan tumpuan utama perputaran perekonomian Indonesia.

"Perlambatan sampai tahun ini memang tidak seperti biasanya. Biasanya setelah pemilu pasar saham naik, properti juga. Tapi sekarang tidak begitu," ucapnya, di Tangerang, Rabu (29/7/2015).

Selain komoditas, aspek yang kerap disebut-sebut adalah depresiasi rupiah terhadap dolar AS.

Hal  ini membuat harga sejumlah bahan bangunan melonjak karena harus didatangkan dari luar negeri tetapi tidak bisa begitu saja dikompensasikan kepada harga jual properti.

Aspek lain yang disebut-sebut adalah pelemahan daya beli di kelas menengah atas tampak dari penjualan mobil yang kurang bergeliat. Tapi Ishak tak sependapat, menurutnya, daya beli ini menciut di semua lapisa masyarakat.

"Katanya pelemahan daya beli terlihat dari penurunan pembelian mobil, tetapi penjualan motor juga turun. Ini artinya semua level kena," ucap dia.

Lembaga properti Cushman and Wakefield Indonesia menyodorkan gambaran melemahnya gairah bisnis properti di Jabodetabek.

Di wilayah ini tersedia pasokan 185.181 unit apartemen stata tittle tetapi selama Januari - Maret tahun ini yang terserah hanya 64,4%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper