Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lelang Fisik Minim, DKI Inventarisasi Kendala Lelang

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengakui proses lelang fisik untuk pembangunan Kota Jakarta masih sangat minim. Karena itu, saat ini Pemprov DKI sedang melakukan inventarisasi kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan lelangnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat/beritajakarta.com
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat/beritajakarta.com

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat mengakui proses lelang fisik untuk pembangunan Kota Jakarta masih sangat minim. Karena itu, saat ini Pemprov DKI sedang melakukan inventarisasi kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan lelangnya.

Pasalnya, hingga memasuki semester II/2015, lelang fisik yang sudah rampung dilaksanakan baru sebanyak 490 paket alias baru sekitar 12,06% dari total paket kegiatan fisik yang telah diumumkan lelang melalui Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan barang dan jasa (SIRUP) sebanyak 4.062 paket.

"Kita sudah mulai menginventarisasi kendala atau masalah lelang. Kenapa sampai saat ini mereka masih takut melakukan lelang. Nanti kalau sudah kita kumpulkan, maka kita jadikan bahan evaluasi untuk penyusunan Perubahan APBD DKI 2015,” ujarnya di Balai Kota DKI, Jakarta, Jumat (28/8).

Mantan Wali Kota Blitar tersebut menduga ada beberapa Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang belum paham mengenai sistem e-bdugeting, e-musrenbang atau e-planning lainnya.

Selain itu, lanjutnya, bisa juga pada sisi Unit Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa (UPPBJ) tingkat kota maupun provinsi kurang pro aktif dalam pelaksanaan proses lelang.

“Atau mungkin saja memang mereka enggan mengeksekusi, atau takut. Apa anggaran yang dicoret, kan banyak yang dilarang tuh, makanya mereka tak bisa lakukan lelang. Ini kita kumpulkan semua dan nanti kita masukkan dalam Perubahan APBD,” ujarnya.

Namun demikian dirinya cukup gemas dengan ulah anak buahnya yang tidak melakukan eksekusi tersebut, seperti pembelian lahan, pembelian mesin, pembeliaan kendaraan oeprasional, truk sampah dan kendaraan berat lainnya yang sangat mudah dilakukan. Terlebih, lanjutnya anggaran yang dialokasikan juga cukup besar.

“Jadi ada banyak mata anggaran yang mudah dieksekusi tapi dibikin sulit karena ada ragu-ragu, takut, atau mungkin ada keengganan untuk mengeksekusi. Kehati-hatian yang besar bisa menyebabkan ketakutan. Kalau takut dia nggak bisa melakukan apa-apa,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper