Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Triwulan II, Bisnis Transportasi Banten Membaik

Kinerja sektor pengangkutan khususnya transportasi dan pergudangan di Banten lebih bergairah pada triwulan II/2015.
Antrean truk yang akan masuk ke kapal feri di Dermaga IV Pelabuhan Merak, Banten, Jumat (3/7)./Asep Fathulrahman
Antrean truk yang akan masuk ke kapal feri di Dermaga IV Pelabuhan Merak, Banten, Jumat (3/7)./Asep Fathulrahman

Bisnis.com, TANGERANG - Kinerja sektor pengangkutan khususnya transportasi dan pergudangan di Banten lebih bergairah pada triwulan II/2015.

Kepala Bank Indonesia Provinsi Banten Budiharto Setyawan  menyebutkan sektor transportasi tumbuh 6,09% (yoy), persentase ini lebih tinggi triwulan sebelumnya 4,35% (yoy). Kinerja sektor transportasi ini terdorong peningkatan permintaan moda transportasi publik jelang Idulfitri.

“Ekspektasi kenaikan harga jika tiket dibeli dekat hari raya sebabkan mereka beli pada bulan sebelumnya,” ucap dia, Senin (31/8/2015).

Namun bus AKAP (antarkota antarprovinsi) maupun AKDP (antarkota dalam provinsi) bukan favorit. Minat terbesar adalah kursi –kursi di moda transportasi darat dalam hal ini kereta api dan udara alias pesawat.

Secara umum BI menegaskan perbaikan kinerja sektor transportasi secara dominan didorong rencana mudik Idulfitri. Ramadan yang bertepatan dengan libur sekolah justru bikin masyarakat menahan diri untuk rekreasi selama April – Juni 2015.

Selepas triwulan kedua, muncul program baru untuk memperbaiki layanan transportasi darat via bus yakni Transjabodetabek. Armada ini beroperasi sejak 24 Agustus 2015 dengan tarif tiket Rp9.000 per penumpang.

Armada Transjabodetabek yang bertolak dari Terminal Poris Plawad di Kota Tangerang ke Kemayoran terintegrasi dengan jalur Transjakarta Koridor III. Perusahaan Pengangkutan Djakarta (PPD) menyediakan sekitar 25 bus untuk melayani rute ini.

Namun tarif Transjabodetabek masih menjadi perbincangan. Pemerintah daerah setempat dinilai perlu memberi subsidi agar harga tiket lebih terjangkau bagi masyarakat. Namun Dinas Perhubungan Kota Tangerang menilai subsidi bukan domain utama pemkot.

“Transjabodetabek itu kan langsung ditangani PPD,” ucap Kepala Dinas Perhubungan Kota Tangerang Engkos Zarkasyi kepada Bisnis secara terpisah.

Kendati harga tiket relatif lebih mahal daripada bus regular lain, Transjabodetabek tetap membantu masyarakat mendapatkan transportasi umum yang mudah dan nyaman. Opsi moda jadi lebih variatif, selain bus regular dan kereta commuter line ada pula armada ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper