Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPRD DKI Kritik Alokasi Dana Hibah dan Bansos APBD 2016

Ketua Fraksi Partai Nasional Demokrat (NasDem) Bestari Barus mengeritik RAPBD 2016 yang sangat besar alokasinya terhadap dana hibah dan dana bantuan sosial kepada sejumlah yayasan.
DPRD DKI/beritajakarta.com
DPRD DKI/beritajakarta.com

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Fraksi Partai Nasional Demokrat (NasDem) Bestari Barus mengeritik RAPBD 2016 yang sangat besar alokasinya terhadap dana hibah dan dana bantuan sosial kepada sejumlah yayasan.

Salah satu yang dikritik Bestari misalnya dana hibah untuk Komite Olahraga Nasional (KONI) senilai Rp338 miliar.

"Ini dana KONI besar sekali Rp200 miliar, menjadi Rp338 miliar," protesnya.

Tercatat dana hibah untuk Dinas Olahraga dan Pemuda DKI untuk lima lembaga dalam RAPBD 2016 senilai Rp368,02 miliar.

Setelah melalui hasil rapat Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) penerima dana hibah hanya empat lembaga dengan total Rp210,02 miliar.

Tak hanya KONI, Bestari mengeritik besaran dana hibah dan bansos kepada Kodam Jaya, Yayasan Kanker Indonesia (YKI), dan Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW).

"Pengajuan dana hibah dan bansos untuk Kodam Jaya tahun lalu Rp2,5 triliun. Sekarang mereka ajukan Rp3,1 triliun, diberikan Rp3 triliun," kata Bestari.

Bestari juga menyoroti pemberian dana kepada YKI senilai Rp5,7 miliar, sementara BKOW senilai Rp1,5 miliar.

"Apa mesti setiap tahun diberikan, ini Badan Pemberdayan Masyarakat dan Perempuan dan Keluarga Berencana ada 11 lembaga totalnya Rp16 miliar. APBD cari uangnya sudah sulit kok masih terus dikasih," tegasnya.

Lembaga lain yang dikritik Bestari adalah Lembaga Bahasa dan Ilmu Al-Quran mengajukan Rp4,4 miliar, dan mendapatkan kucuran dalam RAPBD 2016 Rp2 miliar. Tahun sebelumnya lembaga ini mendapatkan Rp2,5 miliar.

Ada pula dana hibah untuk Institut Ilmu Al Quran pada tahun 2015 mendapatkan Rp5 miliar, lalu pada RAPBD 2016 direncanakan Rp1 miliar.

"Ini mengapa setiap tahun minta? Ya, jangan sampai ini memberatkan APBD kita yang katanya sekarang ini berat juga cari duitnya," tegas Bestari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper