Bisnis.com, TANGERANG— Proyek kota pintar di Tangerang Selatan, Provinsi Banten setidaknya bisa memudahkan pemerintah kelola lalu lintas, sampah dan energi.
CEO Perima Infra Limited Nicolas Jenik mengatakan penerapan konsep kota pintar di Tangsel bisa memudahkan pemerintah setempat memantau secara real time berbagai aspek yang ada di kotanya. Tidak hanya manajemen lalu lintas tetapi juga pengelolaan sampah dan energi.
“Perusahaan atau individu yang terkait dengan pajak dan masalah lain juga bisa dimonitor secara up to date,” tuturnya kepada Bisnis.
Manfaat lainnya ialah berbagai proyek, kegiatan, bahkan perubahan regulasi bisa dikomunikasikan secara daring alias online. Walhasil informasi lebih cepat diterima dan menyebar di tengah masyarakat ketimbang publikasi secara konvensional.
Hal tersebut dimungkinkan terjadi, imbuh Jenik, karena jaringan internet via serat optik akan digalakkan ke berbagai sudut kota bahkan daerah remote sekalipun. Kota pintar bahkan bisa menciptakan tren kerja baru yang mana seseorang bisa bekera dari rumah sehingga mengurangi kepadatan lalu lintas.
Keuntungan lain warga dan perusahaan bisa menghemat waktu melakukan tugas administratif secara daring melalui situs utama pemerintah. “Baik itu pendaftaran, perubahan dokumen, kartu identitas nasional atau paspor, pembayaran jasa seperti listrik, air, dan lainnya,” ucap Jenik.
Nilai investasi yang akan digelontorkan Prima Infra Limited untuk proyek percontohan smart city di Tangsel mencapai US$110 juta. Jangka panjang diharapkan bisa menyerap sekitar 2.000 tenaga kerja. Cakupan proyek ini mulai dari manajemen lalu lintas, transportasi, sampah, kesehatan, dan lain-lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=300&h=221)
