Bisnis.com, TANGERANG—Proses lelang yang tidak bisa sekali jadi menyebabkan realisasi proyek infrastruktur di Kota Tangerang molor dan cenderung baru bisa terlaksana serentak mulai Agustus.
Sekretaris Daerah Dadi Budaeri mengatakan para peserta lelang tersebut lazimnya terkendala dalam pemenuhan sejumlah persyaratan administrasi.
“Administrasi itu misalnya persyaratan apakah izin konsultannya masih hidup atau tidak. Kalau dari adiministrasi gugur ya kami ulang lagi lelangnya,” ucap dia kepada Bisnis, Rabu (23/9/2015).
Betapa tidak nyaman melintasi jalan yang biasanya ramai lancar kini jadi padat, ruwet, rusak, dan pastinya berpendar debu. Bagi pengendara mobil pribadi setidaknya masih bisa asik di dalam kabin ber-AC ditemani musik, tetapi bagi pengguna sepeda motor dan angkutan kota?
Terlepas dari segala kekurangan yang ada, kegiatan perbaikan jalan yang dilakukan sebetulnya bagian dari upaya Pemerintah Kota Tangerang sendiri mengambil hikmah. Lebih tepatnya, memetik manfaat dari cuaca terik nan kering kerontang untuk akselerasi perbaikan infrastruktur publik.
“Dengan pengerjaan yang hampir bersamaan [antarlokasi] tentu menimbulkan macet di mana-mana, saya harap masyarakat bisa paham dan sabar,” kata Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah.
Secara keseluruhan infrastruktur yang diperbagus tidak hanya jalan tetapi juga jembatan dan drainase. Pemkot sekarang punya 81 paket pembangunan jalan, 188 jalan lingkungan, dan sepuluh jembatan. Pengerjaannya, termasuk pembetonan bantaran Sungai Cisadane, berawal pada bulan lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel