Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbaiki Pengelolaan Bantar Gebang, Ini Rencana Ahok

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menggandeng Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi untuk bekerjasama dalam penanganan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang yang ada di wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat.
Tumpukan sampah/Ilustrasi
Tumpukan sampah/Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menggandeng Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi untuk bekerjasama dalam penanganan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang yang ada di wilayah Kota Bekasi, Jawa Barat.

Hal tersebut diampaikan Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, di Balaikota DKI Jakarta, Senin (28/9/2015). Menurutnya Pemprov DKI Jakarta akan menghentikan kerjasama dengan pihak swasta, yang selama ini dipegang PT. Godang Tua Jaya (GTY) sebagai pihak ketiga dalam hal pengelolaan sampah di Bantar Gebang selama ini.

Mantan Bupati Belitung Timur teersebut kecewa dengan kinerja PT GTY dan lebih memilih menggandeng Kota Bekasi untuk pengelolaan Bantar Gebang ke depan dengan pemberian anggaran dari DKI Jakarta untuk APBD Kota Bekasi.

Menurutnya anggaran pengelolaan yang selama ini diberikan kepada PT GTY hingga sebesar Rp400 miliar, akan diberikan kepada Pemkot Bekasi, untuk pengembangan sarana infrastruktur pendukung keberadaan Bantar Gebang, dan juga sebagai bentuk kompensasi dampak lingkungan dan sosialnya.

"Mulai dianggarkan ke Bekasi, per tahun berapa duit. Biar itu menjadi penghasilan untuk Pemkot Bekasi. Kepala Dinas Kebersihan segera bicara sama walikotanya, biar Bekasi itu punya uang yang banyak dan resmi," tutur pria yang akrab disapa Ahok tersebut.

Selain itu, pihaknya juga meminta agar seluruh anggaran Pemprov DKI yang telah masuk kepada pihak pengelola tersebut agar dapat diperiksa oleh Pusat Pelaporan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Sebab menurutnya, sejak lima tahun lalu, Pemprov DKI tidak mengetahui aliran yang jelas mengenai besaran anggaran tersebut.

"Tahun depan kirim surat ke PPATK, bilang kita ingin tau uang yang keluar ke mereka setiap harinya kemana saja sejak lima tahun. Kasih tunjuk kepada kita aliran dananya kemana saja?," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper