Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PROYEK LRT: Soal Lahan yang Terkena Proyek, Ini Kata Kadishub DKI

Kepala UP Kereta Api Ringan Dinas Perhubungan dan Transportasi Provinsi DKI Jakarta, Benhart Hutajulu mengatakan bahwa saat ini Pemda DKI Jakarta sudah memiliki trase indikatif untuk proyek kereta api ringan alias LRT DKI Jakarta.
Presiden Joko Widodo (keempat kiri) meletakkan semen cair, disaksikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (ketiga kiri), saat Groundbreaking Light Rail Transit/Antara-M Agung Rajasa
Presiden Joko Widodo (keempat kiri) meletakkan semen cair, disaksikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (ketiga kiri), saat Groundbreaking Light Rail Transit/Antara-M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA - Kepala UP Kereta Api Ringan Dinas Perhubungan dan Transportasi Provinsi DKI Jakarta, Benhart Hutajulu mengatakan bahwa saat ini Pemda DKI Jakarta sudah memiliki trase indikatif untuk proyek kereta api ringan alias LRT DKI Jakarta.

Namun demikian, pihaknya belum berani memberitahukan secara detail titik lokasi daerah mana saja yang akan terkena proyek LRT DKI Jakarta, mengingat sedang dalam proses penajaman oleh PT Jakarta Propertindo, selaku badan usaha milik daerah (bumd) yang ditugasi Pemprov DKI Jakarta untuk mengerjakan prasarana proyek tersebut, dan sejumlah satuan kerja perangkat aerah (SKPD) lainnya, seperti Dinas Tata Ruang DKI Jakarta.

"Saat ini trasenya sedang dimatangkan sama Jakpro dengan menggandeng tim konsultannya yang berkelas internasional. Jadi sebenarnya ntrase indikatifnya kami sudah ada, tapi sedang digodok," tuturnya kepada Bisnis, Senin (5/10/2015).

Selain itu, pihaknya belum berani menyampaikan detail lokasinya terlalu dini, titik-titik mana aja yang akan dilalui LRT DKI Jakarta, dimaksudkan untuk menghindari aksi para spekulan tanah yang akan memanfaatkan proyek prestisius DKI tersebut.

"Nanti takutnya banyak spekulan tanah bermain dan dapat mengganggu proses pembebasan lahannya, yang pada ujungnya menghambat proses pengerjaan proyek dan dapat menjadikan molor dari target penyelesaian sesuai target gara-gara pembebasan lahan," tuturnya.

Namun demikian, pihaknya mengaku bahwa trase yang sedang digodok, tidak jauh berbeda dengan hasil feasibility study dari PT pembangunan Jaya, di mana koridor pertama adalah dari Kelapa Gading - Kebayoran Lama, dan koridor 7 dari Kemayoran - Bandara Soekarno - Hatta.

"Kan ada tujuh koridor, nanti yang akan kita kebut, trase untuk koridor pertama dan tujuh dahulu, selebihnya menyuul sambil jalan. Yang jelas awal tahun depan, untuk dua koridor itu harus sudah mulai dikerjakan," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper