Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ahok Ungkap Kelakuan Jelek Warga di Perumahan Mewah

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengungkapkan perilaku tetangganya di kawasan pemukiman mewah Pantai Mutiara, di Pluit, Jakarta Utara.
Para Siswa SD mengerumuni Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama usai upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Kamis (1/10/2015)/Bisnis.com-Gloria Fransisca
Para Siswa SD mengerumuni Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama usai upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Kamis (1/10/2015)/Bisnis.com-Gloria Fransisca

Bisnis.com, JAKARTA-- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mengungkapkan perilaku tetangganya di kawasan pemukiman mewah Pantai Mutiara, di Pluit, Jakarta Utara.

SIMAK: Ojek Online Wanita: Beda Ladyjek dengan Gojek-Grabbike

Menurutnya, mereka gemar membuang air limbah rumah tangga ke kanal yang mengalir langsung menuju laut setiap hari.

SIMAK: APBD-P Belum Rampung, Dewan Dinilai Melawan Hukum

"Di perumahan saya, rumahnya mewah-mewah. Tapi tiap pagi, kalau jam lima atau enam, saya lihat pembantu rumah tangga depan rumah saya langsung buang air kotor ke laut," kata Ahok saat membuka Workshop Penggabungan antara PD PAM dan PD PAL (Pengolahan Air Limbah) Jaya di Hotel Grand Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Selasa (6/10/2015).

SIMAK: Survei Buktikan Pria Tak Puas dengan Kejantanannya

Menurut Ahok, tindakan itu tidak dibenarkan karena mencemari air laut. Di negara maju, setiap rumah punya saluran pembuangan air limbah khusus yang tersambung dengan penampungan limbah utama milik pemerintah.

SIMAK: Sensasi Wisata Olahraga di 20 Negara

 

 "Kalau di luar negeri, semua pembuangan di rumah itu mesti ke pipa, lalu diolah," ujarnya. SIMAK: Anak Baru Lahir Wajib Punya KTP

Ahok menjelaskan, di beberapa negara, air kotor diolah kembali menjadi air yang bisa dikonsumsi.  Contoh sederhana adalah Singapura dan Malaysia.

"Dulu Singapura beli air dari Malaysia. Sekarang, dia olah sendiri 100 persen," kata Ahok.

Singapura juga membuat banyak waduk.

 "Di Israel lebih hebat lagi, dia mengolah air laut, juga air limbah," kata Ahok lagi. SIMAK: Kelompok Ini Sebut Dunia Kiamat 7 Oktober

Menurut Ahok, seharusnya air limbah perumahan di Jakarta dapat diolah oleh PAL Jaya. Air hasil olahan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih, baik untuk keperluan sehari-hari maupun untuk dikonsumsi.

"Sekarang sebenarnya PAM dan PAL kami bisa buat air minum, kok," katanya.

Ahok mengatakan, kendalanya terletak pada jaringan air yang tidak terjamin. "Saya kira, ini dari sepeninggalan Belanda tidak pernah dirapikan," kata Ahok. Oleh sebab itu, pemasangan pipa air akan segera dilakukan di rumah warga.

Pemasangan pipa dipastikan tanpa biaya atau gratis. Ahok meminta PAM dan PAL tidak menarik biaya kepada warga. "Jangan kayak PAM dulu, pasang pipa bisa Rp 1 juta atau Rp 2 juta," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo.co
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper