Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyebab Ahok Takut pada Menteri Rini dan Basoeki

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku takut dan tak berani melawan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kiri) memukul gendang tanda dibukanya wisata Balaikota di gedung Balaikota, Jakarta, Sabtu (12/9)./Antara
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (kiri) memukul gendang tanda dibukanya wisata Balaikota di gedung Balaikota, Jakarta, Sabtu (12/9)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA-- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengaku takut dan tak berani melawan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Soemarno.

Soalnya, "Dia ini penguasa BUMN dan konglomerat juga," kata Ahok dengan terkekeh.

 Mendengar ujaran Ahok itu, Rini hanya tersenyum.

Tak hanya Rini yang Ahok takuti. Ahok juga tak berani melawan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimuljono. Alasan ketakutan Ahok ke Basoeki tak seperti ke Rini.

"Dia senior saya di geologi. Makanya saya enggak berani lawan," ucapnya.

Basoeki hanya terkekeh ketika Ahok mengungkapkan ketakutannya itu.

Ahok melontarkan ketakutannya kepada dua menteri kabinet kerja ini dalam pidato sambutannya di acara penandatanganan nota kesepahaman antara PT Jakarta Propertindo dan Perum Perumnas ihwal pembangunan rusun di Kemayoran, di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (8/10/2015).

Pada acara itu, selain mereka, hadir juga Direktur Utama PT Jakpro Abdul Hadi dan Direktur Utama Perum Perumnas Himawan Arief.

Ahok mengaku senang dengan acara kerja sama antarperusahaan negara ini. Soalnya, kata dia, Presiden Jokowi pernah berpesan untuk membesarkan BUMD. Kerja sama dengan BUMN adalah salah satu caranya.

"Kalau bisa seperti Temasek," katanya.

Temasek Holding adalah perusahaan investasi pemerintah Singapura.

Jika BUMN dan BUMD bersinergi, dia menjamin usahanya akan besar dan berkembang.

"Kita enggak mungkin kalah. Kami sangat menyambut baik. Ini sesuai dengan cita-cita kami," ucapnya. Apalagi, ujar dia, sekarang dirinya telah menjadi penguasa.

 "Kalau dulu lawan penguasa susah."

Selain itu, usaha dia membesarkan BUMD ialah dengan menggabungkan semua perusahaan milik daerah ke dalam satu holding di bawah Jakpro. Ahok akan menyerahkan saham-saham kepemilikan beberapa BUMD kepada Jakpro, seperti saham DKI sebanyak 50 persen di Kawasan Berikat Nusantara.

"Tidak perlu kami pegang langsung," ucapnya.

Direktur Utama PT Jakpro Abdul Hadi menyambut baik kerja sama membangun rusun terpadu di Kemayoran.

"Kami turut andil dalam program membangun sejuta rumah yang digagas Presiden Jokowi," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper