Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wow, Ada 15.000 Hunian Murah di Banten Tahun Depan

Sejalan dengan kepercayaan diri pengembang rumah murah penjualan bakal terdongrak, mereka memproyeksikan bakal ada 15.000 hunian baru tahun depan.
Proyek perumahan sederhana/Bisnis
Proyek perumahan sederhana/Bisnis

Bisnis.com, TANGERANG--Sejalan dengan kepercayaan diri pengembang rumah murah penjualan bakal terdongrak, mereka memproyeksikan bakal ada 15.000 hunian baru tahun depan.

Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Banten Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman (Apersi) Defrian Olyvia mengatakan jumlah itu meningkat 100% dibandingkan dengan proyeksi 2015.

Pada tahun ini diasumsikan bakal terbangun setidaknya 7.500 unit rumah murah di Provinsi Banten. Sementara tahun depan jumlahnya diyakini bisa mencapai 15.000 unit. Angka ini diperkirakan sedikitnya setara dengan 150 hektare dengan asumsi per unit 100 meter persegi.

Keberadaannya bisa jadi mulai bergeser lebih banyak ke luar Tangerang, seperti Kabupaten Serang. "Lahan di sini [Tangerang] lambat laun sempit jadi tidak ada pilihan selain mulai geser ke Serang, Lebak, dan beberapa titik lain," tutur Defrian kepada Bisnis, Senin (2/11/2015).

Menurutnya, sekarangpun sudah mulai terjadi pergeseran ke Lebak dan Serang meskipun belum banyak. Proyek besar di Lebak yang tengah bergulir contohnya hunian yang digarap Ciputra, yakni Citra Maja Raya.

Walaupun demikian tanah di wilayah Tangerang Raya secara umum tetap menarik di mata pengembang properti. Apabila pengembang rumah murah membidik daerah kabupaten, maka yang skala besar cenderung memilih Kota Tangerang Selatan.

"Di Tangerang itu yang diidolakan kabupaten bukan kota. Karena selain di kabupaten harga tanah lebih mahal dan tanahnya penuh belum lagi sudah banyak pengembang besar," ujar Defrian.

Tangerang terbilang strategis karena dekat dengan Bandara, dilintasi tol Jakarta - Merak, dekat dengan pelabuhan, serta kantung industrinya tumbuh. Belum lagi ditunjang populasi penduduk yang gemuk, pada 2013 populasi Kota Tangerang saja 1,85 juta jiwa.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper