Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ahok Tunda Bangun LRT, Ini Alasannya

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menunda pembangunan kereta api ringan atau light rail transit (LRT).
Presiden Joko Widodo (keempat kiri) meletakkan semen cair, disaksikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (ketiga kiri), saat Groundbreaking Light Rail Transit/Antara-M Agung Rajasa
Presiden Joko Widodo (keempat kiri) meletakkan semen cair, disaksikan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (ketiga kiri), saat Groundbreaking Light Rail Transit/Antara-M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menunda pembangunan kereta api ringan atau light rail transit (LRT).

"Kita mau nunggu trase yang kereta cepat atau MRT, baru kita gabung", katanya di Balai Kota (19/1/2016)

Pria yang akrab di sapa Ahok ini memaparkan alasan penundaan pembangunan LRT tersebut lantaran koridor Kelapa Gading- Kebayoran lama tersebut memotong stasiun MRT timur-barat. Selain itu, terdapat sembilan stasiun yang saling berimpitan dengan pembangunan MRT.

Fokus utama pembangunan saat ini adalah MRT. Menurutnya, saat ini idealnya adalah membangun MRT terlebih dahulu, setelah itu baru LRT jadi feeder. Namun, masalahnya satu mundur semua jadi ikut terlambat.

Sebelumnya Ahok mengatakan bahwa untuk menyelesaikan MRT butuh membangun 16 tol dalam kota, terutama Tol Semanan Sunter dan Sunter-Pulogebang, namun hal itu juga tak kunjung di bangun. Adapun untuk Utara-Selatan terjadi penundaan lantaran biaya tidak mencukupi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper