Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pameran Manifesto Tampilkan 35 Karya Perupa

Pameran Manifesto kembali disajikan untuk yang kelima kalinya di Gedung A, B, dan OutdoorGaleri Nasional Indonesia pada 4 Mei - 30 Mei 2016. Pameran yang mengangkat tema Arus ini menampilkan 35 karya dari 35 perupa.
Tubagus Andre Sukmana./dutawisata.co
Tubagus Andre Sukmana./dutawisata.co
Bisnis.com, JAKARTA - Pameran Manifesto kembali disajikan untuk yang kelima kalinya di Gedung A, B, dan Outdoor Galeri Nasional Indonesia pada 4 Mei - 30 Mei 2016. Pameran yang mengangkat tema Arus ini menampilkan 35 karya dari 35 perupa.
 
Sejumlah karya ini seperti, lukisan, patung, object, fotografi, seni rupa instalasi, seni rupa video, serta mural, dan sebagian besar merupakan karya terbaru. Sebanyak 35 perupa yang meramaikan pameran ini adalah Agus Suwage, Anusapati, Arahmaiani, Asmudjo J. Irianto, Diyanto, Eddie Hara, Entang Wiharso, F. Sigit Santoso, Gigih Wiyono, Hafiz Rancajale, Hanafi, Haris Purnomo, Heri Dono, Isa Perkasa, Ivan Hariyanto, Ivan Sagita, Jatiwangi Art Factory (JAF), Jong Merdeka, Koeboe Sarawan, Krisna Murti, Made Djirna, Made Wianta, Mella Jaarsma, Moelyono, Nasirun, Nindityo Adipurnomo, Nyoman Erawan, Oscar Motuloh, Putu Sutawijaya, Ronald Manulang, Teguh Ostenrik, Tisna Sanjaya, Titarubi, Ugo Untoro, dan Yani Maryani Sastranegara.
 
Kurator pameran Asikin Hasan menuturkan para perupa tersebut sebagian besar generasi yang tumbuh di antara era 80-an dan 90-an. Hanya sebagian kecil generasi 2000-an. Namun, mereka memiliki semangat yang sama yang ditunjukkan melalui karya-karyanya. Semangat tersebut adalah seni yang berpihak, membawa pesan moral, sosial, dan kebaikan bagi masyarakat.
 
"Keyakinan itulah yang dianggap sebagai Arus yang terus bergerak dari dulu hingga sekarang pada mereka. Tentu saja, masing-masing seniman menyatakan arus-arus keyakinan mereka pada potensi peran seni yang dianggap mampu mendorong perubahan baik secara personal, sosial, maupun kultural," jelasnya.
 
Kepala Galeri Nasional Indonesia, Tubagus Andre Sukmana menuturkan pameran ini hendak menunjukkan segi perkembangan seni rupa yang berhadapan langsung dengan perkembangan seni rupa internasional melalui kiprah dan pengalaman para seniman yang berjaya pada periode 8090an hingga kini yang telah membawa perkembangan Indonesia dalam forum internasional. Semoga kegiatan pameran ini mampu mengukir dan menandai kembali eksistensi dan pencapaian artistik serta reputasinya. Selain itu, tentu pameran ini juga memberikan manfaat dalam meningkatkan daya apresiasi seni pada masyarakat luas, tuturnya seperti dalam rilis yang diterima Bisnis.
 
Pameran Seni Rupa Kontemporer Indonesia Manifesto diselenggarakan pertama kali pada tahun 2008 dalam rangka menyambut peringatan 100 tahun Hari Kebangkitan Nasional. Berlanjut digelar Manifetso kedua Percakapan Masa (2010), Manifesto ketiga Orde dan Konflik (2012), dan Manifesto keempat Keseharian (2014). Pameran ini kemudian menjadi sebuah tradisi pameran dua tahunan yang umumnya dikenal dengan sebutan biennale. Pameran Manifesto dinilai sebagai pencerminan perkembangan seni rupa Indonesia yang sebenar-benarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Azizah Nur Alfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper