Bisnis.com, JAKARTA- Tanggal 20 Mei diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memaknai hari kabangkitan tersebut untuk terus memperjuangkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Namanya juga bangkit kan? Prinsip kita, kita peringati tiap tahun ini supaya ingatkan kita, kita memperjuangkan RI ini, memperjuangkan keadilan sosial ini, kita bisa jatuh. Jatuh tujuh kali bangkit tujuh kali," kata Ahok begitu sapaan akrabnya usai mengikuti Upacara,Monas, Jumat (20/5/2016).
Naik dan turun dalam menjalani kehidupan, lanjut Ahok, sudah menjadi hal yang biasa. Meski begitu pihaknya mengatakan tren atau grafik harus tetap posistif setiap waktunya.
"Dalam hal apa? Tentu dalam hal mewujudkan keadilan sosial, berantas korupsi, pelayanan, dan yang lebih penting lagi dalam konteks jakarta saat ini," ungkapnya.
Saat upacara memperingatu hari Kebangkitan Nasional Ahok di dampingi oleh Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat , Kapolda Metro Jaya Irjen Moechgiarto, dan Pangdam Jaya Mayjen Teddy Lhaksmana.
Melalui upacara tersebut, Ahok menyampaikan amanat upacara dari Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara, yakni terkait ancaman kedaulatan di era digital. Sebagai bangsa, kita harus waspada terhadap ancaman tersebut.
"Tentu kita tidak ingin kedodoran dalam menjaga kesatuan RI akibat terlambat mengantisipasi kecepatan dan meluasnya ancaman karena tak tahu bagaimana mengambil bersikap dalam konteks dunia yang sedang berubah ini," ucap Ahok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
