Bisnis.com, JAKARTA--PT MRT masih melakukan proyek pengerjaan mass rapit transit fase I Bundaran Hotel Indonesia- Lebak Bulus. Rinciannya, pekerjaan struktur layang mencapai 33,81% dan struktur bawah tanah sudah mencapai sebesar 68,02%.
Direktur Utama PT MRT Jakarta Dono Boestami mengakui bahwa untuk pengerjaan struktur layang cenderung lebih lambat dibandingkan dengan bawah tanah lantaran terkendala pembebasan lahan.
"Kalau yang di atas masih tergantung yang belum dibebaskan lahannya," kata Dono di kantor PT. MRT, Rabu (27/7/2016).
Koridor jalan layang Lebak Bulus- Sisingamangaraja saat ini tengah dikerjakan kontruksi area depo MRT di Lebak Bulus. Adapun pengerjaan kontruksi tersebut meliputi pemasangan box girder (gelagar), serta pembuatan pondasi kolom jalur dan kolom stasiun layang.
Kolom tersebut nanti akan dihubungkan oleh bentang/span dengan panjang 40 meter. Saat ini baru terpasang 15 span di jalan Fatmawati dan 5 span di eks lahan Polri di Lebak Bulus.
Sedangkan untuk kontruksi lahan di bawah tanah, empat bor sudah diturunkan untuk membuka terowongan (tunnel) dari Bundaran Senayan hingga Bundaran HI, panjangnya kurang lebih enam kilometer.
Tiap kolom dihubungkan oleh span (bentang) sepanjang 40 meter yang kini sudah terpasang 15 span di Jalan Fatmawati dan 5 span di eks Lahan Polri di Lebak Bulus.
Adapun untuk konstruksi bawah tanah yang pengerjaannya lebih cepat, empat bor diturunkan untuk membuka tunnel (terowongan) dari Bundaran Senayan hingga Bundaran HI sepanjang kurang lebih enam kilometer.
"Targetnya untuk tunneling, akhir tahun ini bisa selesai," kata Dono.
Sampai saat ini, pengeboran sudah sampai pada Istora dengan total panjang tunnel 2289 meter. Sedangkan dari Bundaran HI Menuju Setiabudi telah menyelesaikan 1123,5 meter, saat ini telah sampai Dukuh Atas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
