Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PILKADA DKI 2017: Tiga Salah Ahok Menurut PDIP

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan, pihaknya sesungguhnya ingin melanjutkan duet Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017. Tapi, kata Basarah, justru Ahoksapaan Basuki Tjahaja Purnamayang merusak momentum tersebut.
Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Achmad Basarah. /achmadbasaroh.com
Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Achmad Basarah. /achmadbasaroh.com

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan, pihaknya sesungguhnya ingin melanjutkan duet Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017. Tapi, kata Basarah, justru Ahok—sapaan Basuki Tjahaja Purnama—yang merusak momentum tersebut.

Basarah menguraikan tiga “dosa” Ahok. Pertama, Ahok mengultimatum Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam kurun sepekan agar memberi restu kepadanya untuk berduet dengan Djarot.

"PDIP tentu jaga marwah, kan. Enggak mungkin seorang Ahok mengintimidasi Megawati Soekarnoputri," kata Basarah di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (12/8/2016).

Kedua, adalah saat Ahok sudah memutuskan untuk maju dalam pilkada lewat jalur perseorangan, tapi dia masih meminta PDIP mendukungnya. Menurut Basarah, hal ini menurunkan marwah dan ideologi PDIP.

 "Jalan kepartaian adalah konsep gotong-royong, tapi dia menyuruh disubordinasikan dengan dukungan perseorangan," ujar anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat ini.

Ketiga, ketika Ahok memutuskan berbalik arah dengan memilih jalur partai untuk maju di pilkada, namun dia tak juga mendaftarkan diri ke PDIP. Padahal, kata Basarah, saat Ahok semobil dengan Megawati untuk menghadiri rapat pimpinan nasional DPP Partai Golkar, Mega secara diplomatis menyampaikan bahwa PDIP memiliki mekanisme penjaringan bakal calon gubernur.

"Mestinya Ahok menangkap sinyal pernyataan itu."

Bukannya merespons sinyal dari Megawati itu, Ahmad Basarah mengatakan, Ahok justru tak kunjung mendaftarkan diri ke PDIP. Belakangan, Gubernur DKI Jakarta itu malah memutuskan untuk maju di pilkada DKI dengan dukungan tiga partai, yakni Partai Hanura, NasDem, dan Golkar.

"Dia tidak menunggu PDIP. Artinya, Ahok sendiri yang memutuskan enggak bersama PDIP," kata Basarah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper