Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DPRD DKI: Kinerja BUMD Tentukan Besaran Suntikan PMP

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta menyatakan akan melihat hasil kerja badan usaha milik daerah (BUMD) tahun sebelumnya, sebelum menyetujui pemberian penyertaan modal pemerintah (pmp) di APBD Perubahan 2016.
Ilustrasi/JIBI-Abdullah Azzam
Ilustrasi/JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta menyatakan akan melihat hasil kerja badan usaha milik daerah (BUMD) tahun sebelumnya, sebelum menyetujui pemberian penyertaan modal pemerintah (pmp) di APBD Perubahan 2016.

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Triwisaksana mengatakan bahwa pembahasan Badan Anggaran mengenai usulan pemberian pmp kepada 9 bumd baru akan dilakukan pada Kamis, 1 September 2016.

"Iya ada 9 BUMD yang diusulkan mendapatkan pmp. Ada tambahan 3 bumd dari 6 bumd sebelumnya. Kamis (1/9) nanti baru akan dibahas di Banggar," ujarnya, Selasa (30/8/2016).

Pemprov DKI Jakarta mengusulkan kepada Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI akan ,emberikan penyertaan modal pemerintah (PMP) pada APBD Perubahan 2016 mencapai Rp5,7 triliun, mengalami penurunan dibandingkan suntikan PMP yang tercatat pada APBD DKI 2016, sebesar Rp7,2 triliun.

Sejumlah bumd yang awalnya mendapatkan suntikan cukup besar, dilakukan pengurangan, seperti PT Jakpro dari semula Rp2,95 triliun menjadi Rp1,2 triliun, PD PAL Jaya dari Rp370 miliar menjadi Rp70 miliar, PT Transportasi Jakarta dari Rp750 miliar jadi Rp350 miliar dan PD Pasar Jaya dari Rp370 menjadi Rp170 miliar.

Triwisaksana mengaku belum bisa memberikan penilaian bakal menyetujui keseluruhan usulan tersebut atau justru menolaknya, mengingat saat ini deviden yang diberikan bumd dinilai mengalami penurunan dibandingkan tahun lalu.

"Besaran pmpnya nanti kita lihat apakah berubah atau tidak, bagaimana penjelasan mereka, termasuk melihat sumbangan deviden bumd yang selama ini mendapatkan pmp itu, bagus atau tidak kinerjanya," tambahnya.

Sementara, Wakil Ketua Banggar DPRD DKI Jakarta M. Taufik menilai kinerja bumd yang selama ini mendapatkan suntikan pmp, memprihatinkan.

Pasalnya, kontribusi yang diberikan untuk pendapatan asli daerah (PAD) Pemda DKI Jakarta sangat minim. "Mereka ini kan selama ini mendapatkan pmp yang besar, tapi hasilnya yang disumbangkan melalui devidennya sangat kecil," ujarnya.

Berdasarkan data yang diperoleh, pada tahun ini, besaran deviden yang diberikan sejumlah bumd itu, antara lain PD Pasar Jaya Rp33 miliar, PD Pembangunan Sarana Jaya Rp31,7 miliar, PD PAL Jaya Rp13,6 miliar, Bank DKI Rp69,5 miliar, PT Jakpro Rp7,3 miliar, PT Pembangunan Jaya Ancol Rp79 miliar, PT Foodstation Tjipinang Rp3 miliar, PT Delta Jakarta Rp25,2 miliar, PT Jakarta Tourisindo Rp500 juta, PT Kawasan Berikat Nusantara sebesar Rp3 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper