Bisnis.com, JAKARTA-Pondok Gede merupakan sebuah kawasan di Jakarta Timur, yang cukup terkenal karena di tempat itu terdapat asrama haji Indonesia untuk tempat transit jamaah calon haji.
Para jamaah calon haji, khususnya dari wilayah DKI Jakarta dan Provinsi Banten, terlebih dahulu transit di tempat itu sebelum berangkat ke bandara Soekarno-Hatta untuk diterbangkan ke Tanah Suci.
Di asrama haji Indonesia di daerah Pondok Gede itu terdapat bangunan Kabah tiruan sebagai sarana tempat latihan manasik haji.
Bagaimana asal usul nama Pondok Gede? Zaenuddin HM menjelaskan dalam bukunya “212 Asal-Usul Djakarta Tempo Doeloe,” setebal 377 halaman, diterbitkan Ufuk Press pada Oktober 2012.
Ternyata nama itu tidak ada kaitannya dengan pondok calon jamaah haji. Sebab, tempat tersebut mempunyai sejarah yang cukup unik, sebagai kawasan tempat menetapnya orang-orang Tionghoa.
Dahulu, Johannes Hoojman, seorang pendeta dan ahli etnografi, tinggal di daerah tersebut. Dia menempati sebuah gedung besar yang kemudian oleh masyarakat Betawi disebut Pondok Gede, letaknya di Jl Pondok Gede Raya, Jakarta Timur.
Gedung besar atau Pondok Gede itu dibangun pada 1775. Bangunannya sangat panjang dengan atap yang besar. Lantai keduanya pernah dibongkar dan atapnya diperpanjang lagi karena disesuaikan dengan bagian belakang.
Lantai satu dibangun dalam gaya Indonesia terbuka dengan serambi pada keduan sisinya. Sedangkan bagian depan yang bertingkat dua dibangun dalam gaya tertutup Belanda.
Tetapi, seiring dengan perkembangan kota Jakarta, gedung besar tersebut pada 1992 dibongkar untuk membangun sebuah gedung pertokoan. Meski gedung itu sudah tidak ada lagi, kawasan tersebut tetap bernama Pondok Gede.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
