Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DKI Tidak Lagi Pusing Dapat Kiriman Air dari Katulampa

Meningkatnya debit air di Bendung Katulampa, Bogor tak lagi menjadi ancaman untuk Jakarta. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menemukan cara agar aliran air bisa dibagi dan tidak tertumpu pada satu pintu air saja, khususnya di Pintu Air Manggarai.
Bendung Katulampa/Antara-Jafkhairi
Bendung Katulampa/Antara-Jafkhairi

Bisnis.com, JAKARTA - Meningkatnya debit air di Bendung Katulampa, Bogor tak lagi menjadi ancaman untuk Jakarta. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menemukan cara agar aliran air bisa dibagi dan tidak tertumpu pada satu pintu air saja, khususnya di Pintu Air Manggarai.

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, dirinya telah meminta agar empat pintu air di Manggarai selalu dibuka. Dengan rincian tiga pintu air yang mengarah ke Kanal Banjir Barat (KBB) dan satu pintu air mengarah ke Ciliwung Lama. Cara tersebut dinilai efektif untuk membagi aliran air.

"Kiriman dari Katulampa sudah bukan menjadi ancaman lagi bagi DKI sekarang sebetulnya. Setelah di Manggarai membuka tiga pintu ke arah Kanal Banjir Barat dan satu pintu ke arah Ciliwung Lama, selalu saya buka diposisi 100 sentimeter," kata Basuki, di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (11/10).

Menurut Basuki, sejak diberlakukan sistem tersebut debut air di Pintu Air Manggarai tidak pernah mencapai siaga 1. Air dibagi menuju Gajah Mada, Hayam Wuruk, Istiqlal, Tangki, hingga Gunung Sahari. Sebelumnya debit air di aliran tersebut selalu kosong, berbeda dengan saat ini yang selalu ada aliran air.

"Kamu lihat Manggarai pernah nggak sekarang siaga 1? Enggak pernah. Jadi Katulampa siaga 1 pun, Manggatai enggak pernah siaga 1. Apalagi Bukit Duri akan kami bereskan lagi sudah nggak ada cerita siaga 1," ucapnya.

Basuki menambahkan yang bermasalah saat ini jika, terjadi air pasang atau banjir rob dan sebagian pompa bermasalah. Karena Jakarta memang berada di bawah muka air laut. Namun jika aliran air diatur dengan baik, maka banjir bisa diminimalisir.

"Yang masalah kalau misalnya laut lagi pasang tinggi, pompa Ancol ada masalah. Mereka ngatur airnya harus benar, buang ke Pasar Ikan lewat jJmbatan Merah. Nah kalau Pasar Ikan kalau nggak bisa handel pun masuk Waduk Pluit. Waduk Pluit itu bisa posisi minimal 2,8 air setelah kita keruk dia punya lumpur," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Berita Jakarta

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper