Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan dibuka naik tipis 0,01% atau 0,50 poin ke level 5.409,79 pada perdagangan Kamis (20/10/2016)
Sebelumnya, IHSG ditutup turun 0,38% atau 20,76 poin di level 5.409,29 setelah bergerak pada kisaran 5.402,15 - 5.445,80.
Dari 538 saham yang diperdagangkan, sebanyak 100 saham menguat, 195 saham melemah, dan 243 saham stagnan.
7 dari 9 indeks sektoral IHSG ditutup melemah dengan tekanan utama dari sektor konsumer dan infrastruktur yang yang melemah masing-masing 0,78%.
Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 juga ditutup melemah 0,43% atau 2,08 poin ke 484,31.
David Sutyanto, Analis First Asia Capital, mengemukakan bahwa pelemahan IHSG pada perdagangan hari ini disebabkan oleh profit taking akibat keraguan setelah ekonomi China menunjukkan pertumbuhan stagnan.
Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) China naik 6,7% pada kuartal ketiga dibandingkan setahun sebelumnya namun angka sama yang diraih pada dua kuartal sebelumnya.
“Kita lihat (pasar) di luar cukup bagus. (Tapi) ekonomi China stagnan, orang akhirnya ragu. Profit taking (pun) kembali. (Tapi) saya yakin merah tak parah ,” David saat dihubungi Rabu (19/10/2016).
Sementara itu, seluruh indeks saham di kawasan Asia Tenggara terpantau menguat, dengan penguatan paling signifikan dari indeks PSEi Filipina yang menguat 1,99%, disusul oleh indeks SET Thailand yang menguat 0,73%, FTSE Straits Times Malaysia yang naik 0,32%, dan indeks FTSE Malaysia KLCI yang menguat 0,04%.
Bagaimana pergerakan IHSG hari ini? Ikuti pergerakannya hingga akhir perdagangan.
Indeks harga saham gabungan ditutup melemah 0,10% atau 5,60 poin ke posisi 5.403,69. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 5.395,30 - 5.423,29.
Indeks harga saham gabungan melemah 0,16% atau 8,59 poin ke posisi 5.400,70 menjelang penutupan perdagangan hari ini.
Mengawali perdagangan sesi II, IHSG masih menguat terbatas. Indeks naik 0,03% atau 1,56 poin ke level 5.410,85.
Sejak awal perdagangan hingga saat ini indeks bergerak pada rentang 5.408,87-5.423,29.
Menutup perdagangan sesi I, IHSG menguat 0,04% atau 2,32 poin ke level 5.411,61.
IHSG masih menguat meskipun menipis yakni menjadi 0,69 poin atau 0,01% ke level 5.409,98 pada pertengahan sesi I.
Penguatan ini terjadi seiring rupiah yang juga menguat di pasar spot sebesar 0,08% ke level Rp12.997 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau melemah 0,05% ke 97,87.
Tim Riset Sinarmas Sekuritas memprediksi indeks akan bergerak mixed dengan kecenderungan positif seiring dengan pelemahan dollar AS terhadap beberapa mata uang negara maju.
"Valuasi pasar yang bukan tergolong murah lagi membutuhkan katalis-katalis lebih untuk keluar dari range sideway," paparnya dalam riset.
Lebih lanjut dia mengatakan fenomena suku bunga negatif di negara-negara maju dispekulasi akan segera berakhir setelah adanya penguatan komoditas terutama minyak bumi yang tercermin dengan inflasi yang mulai merangkak naik.
Pasar juga akan mencermati hasil rapat Gubernur Bank Indonesia yang akan diriilis hari ini, dan secara proyeksi konsensus belum ada perubahan suku bunga 7 Day Repo Rate yaitu masih akan di 5%.
Selanjutnya, hasil debat ketiga yang merupakan babak terakhir antar kedua kandidat capres AS akan berimbas ke pasar global dimana pemenangan Hillary Clinton dipandang akan lebih market friendly karena meneruskan status quo.
Membuka perdagangan hari ini, Kamis (20/10/2016), indeks harga saham gabungan (IHSG) naik tipis 0,01% atau 0,50 poin ke level 5.409,79.
