Bisnis.com, JAKARTA — Pergerakan nilai tukar rupiah dibuka menguat tipis 0,03% atau 4 poin ke 13.004 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis (20/10/2016).
Nilai tukar rupiah ditutup menguat pada perdagangan Rabu (19/10/2016). Rupiah ditutup terapresiasi 17 poin atau 0,13% di level Rp13.008 per dolar AS, setelah diperdagangkan pada kisaran Rp12.988 – Rp13.041 per dolar AS.
Rupiah sebelumnya juga dibuka menguat walau tipis sebesar 0,04% atau 5 poin di Rp13.020 per dolar AS, dan terus bergerak di zona hijau sepanjang perdagangan.
Penguatan rupiah kemarin sejalan dengan pelemahan indeks dolar AS.
Penguatan rupiah kemarin terjadi di saat mata uang lainnya di Asia Tenggara yang juga bergerak mayoritas menguat.
Hanya dolar Singapura terpantau melemah 0,06%, sedangkan baht Thailand menguat 0,33%, ringgit, Malaysia menguat 0,01%, dan peso Filipina naik 0,40%.
Bagaimana pergerakan rupiah selanjutnya? Ikuti lajunya secara live hingga penutupan.
Nilai tukar rupiah di pasar spot ditutup tidak berubah pada posisi Rp13.008 per dolar AS setelah diperdagangkan pada kisaran Rp12.984 - Rp13.018 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 0,02% atau 3 poin ke Rp13.005 menjelang penutupan perdagangan hari ini.
Rupiah menguat 5 poin atau 0,04% ke Rp13.003 per dolar AS.
Menjelang akhir sesi I, IHSG terus menguat dan bergerak di zona hijau.
Indeks terpantau naik 0,09% atau 5,11 poin ke level 5.414,39.
Rupiah berfluktuasi.
Pada pk. 11.06 WIB, rupiah menguat 4 poin atau 0,03% ke Rp13.004 per dolar AS,d an bergerak di kisaran 12.991-13.015
Nilai tukar rupiah menguat tipis 0,05% atau 7 poin ke 13.001 per dolar AS seiring pergerakan IHSG pada pembukaan perdagangan hari ini, Kamis (20/10/2016).
Pergerakan nilai tukar rupiah dibuka menguat tipis 0,03% atau 4 poin ke 13.004 per dolar AS pada perdagangan hari ini, Kamis (20/10/2016).
Bahana Securities memperkirakan kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Kamis (20/10/2016) bergerak di kisaran 12.900-13.100.
Analis Teknikal Bahana Securities Muhammad Wafi memprediksi rupiah melemah pada perdagangan hari ini.
“Rupiah (19/10/2016) ditutup menguat ke level 13.008. Hari ini (20/10/2016) diperkirakan akan bergerak dikisaran 12.900-13.100, dengan kecenderungan melemah," kata Wafi dalam risetnya.
Seperti diketahui nilai tukar rupiah ditutup menguat pada perdagangan Rabu (19/10/2016). Rupiah ditutup terapresiasi 17 poin atau 0,13% di level Rp13.008 per dolar AS, setelah diperdagangkan pada kisaran Rp12.988 – Rp13.041 per dolar AS.
Penguatan rupiah kemarin sejalan dengan pelemahan indeks dolar AS. Penguatan rupiah terjadi di saat mata uang lainnya di Asia Tenggara yang juga bergerak mayoritas menguat.
Hanya dolar Singapura terpantau melemah 0,06%, sedangkan baht Thailand menguat 0,33%, ringgit, Malaysia menguat 0,01%, dan peso Filipina naik 0,40%.
Indeks dolar Amerika Serikat menguat tipis pada penutupan perdagangan Rabu atau Kamis pagi WIB.
Indeks dolar AS pada penutupan perdagangan Rabu menguat 0,03% ke level 97,920.
Indeks dolar AS menguat terhadap euro, di saat pasar fokus pada pertemuan bank sentral Eropa (ECB) yang akan digelar hari ini, Kamis (20/102/016).
Investor akan menunggu arah kebijakan ECB, yang akan disampaikan Gubernur bank sentral Eropa Mario Draghi terkait pembelian obligasi.
Pasar memperkirakan kemungkinan ECB menunda pembelian obligasi tersebut sampai Desember.
"Menjelang ECB ada sedikit pelemahan atas euro. Ada beberapa kemungkinan akan kebijakan Draghi," kata Richard Franulovich, Ahli Strategi Mata Uang Senior Westpac Banking Corp seperti dikutip Reuters, Kamis (20/102/2016).
Euro tercatat tergelincir 0,11% terhadap mata uang dolar AS ke 1,097.
Dolar juga masih dipengaruhi ekspektasi Federal Reserve yang berpotensi menaikkan suku bunga pada Desember.