Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PAMERAN FOTO: 8 Fotografer Tampilkan Sisi Personalnya

Delapan fotografer menampilkan sisi personalnya dalam pameran foto bertajuk Kala Aku di Galeri & Studio Sang Akar di Tebet, Jakarta Selatan
Karya Kristiyono berjudul After Playing
Karya Kristiyono berjudul After Playing

Bisnis.com, JAKARTA - Delapan fotografer menampilkan sisi personalnya dalam pameran foto bertajuk Kala Aku di Galeri & Studio Sang Akar di Tebet, Jakarta Selatan. Sejumlah foto yang dipamerkan hanya sebagian dari isi buku foto Kala Aku yang juga ikut diluncurkan. Pameran ini digagas oleh PICU (PhotoCinemaCentrum), sebuah komunitas foto dan sinema. 

Pameran foto yang juga menjadi ajang reuni alumni fotografi ISI Yogyakarta itu, terdiri dari karya Rabernir, Regyna Margaretha, Ida Susanti, Fx. Damardjati, RA. Vadin, Kristyono WA, Ardiles Akyuwen, dan Syukron Mohammad. Pameran akan dilanjutkan dengan diskusi bersama para seniman pada 21 Januari mendatang.

Kala Aku dapat diartikan sebagai ungkapan keinginan tentang personalitas. Para fotografer yang juga berprofesi sebagai pengajar itu berbagi catatan atau coretan visual mereka tentang perjalanan dan sisi pribadinya.

Regyna Margaretha misalnya, berusaha mengeksplorasi dirinya sebagai medium berkesenian. Dia memotret dirinya sendiri dengan teknik high key dalam rangkaian foto berjudul I'm Enough-Rhythm Of Silent [dicetak dalam kertas foto, 2016]. Lain lagi dengan karya FX. Damarjati Tetap Indah 1 [dicetak dalam stiker vinil, 2012] yang idenya berawal dari kecoa. Melalui karya fotonya, Damarjati menyampaikan bahwa kecoa yang semula dianggap remeh, tetapi mampu menjadi hal yang menarik.

Menangkap objek foto dapat berawal dari sesuatu yang terdekat. Hal ini yang ingin disampaikan Kristiyono atau biasa disapa Datuk melalui foto-fotonya berjudul After Playing [dicetak dalam luster, 2016]. Dia mengeksplorasi benda-benda temuan di sekitarnya yakni mainan anak. M. Syukron mengabadikan lanskap Sungai Kapuas, Kalimantan Tengah, dalam tajuk Negeri ke 2 [dicetak dalam kertas foto, 2016]. Kalimantan merupakan wilayah asal sang istri, sementara dirinya berasal dari Banten.

Adapun sang kurator Rasdian A Vadin menampilkan, kondisi di penghujung hari Kalijodo. Dalam rangkaian fotonya berjudul (Jangan) Berseloroh Soal Jodoh [dicetak dalam luster, 2016], Rasdian mengabadikan sisa-sisa bangunan maupun atribut setelah Kalijodo digusur. Di sisa bangunan itu terdapat angka-angka yang menempel pada pintu. Rupanya disana wanita diwakili dengan nomer. Manusia bisa digantikan dengan nomer.

"Ini menunjukkan fotografi bisa menangkap objek apapun, bahkan yang terdekat dengan kita. Mulai dari kecoa, mainan anak. Fotografi dokumenter personel juga menjadi alternatif di tengah ketidakpercayaan publik terhadap media mainstream, karena bebas dari kepentingan pihak tertentu," tutur pengajar Jurusan Jurnalistik, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Azizah Nur Alfi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper