Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kenaikan Tarif Listrik Diprediksi Bakal Kerek Inflasi DKI 2017

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Donny P. Joewono memprediksi inflasi di Ibu Kota tahun depan lebih tinggi dibandingkan 2016.
Ilustrasi perawatan jaringan listrik PLN/Antara-Rony Muharrman
Ilustrasi perawatan jaringan listrik PLN/Antara-Rony Muharrman

Bisnis.com, JAKARTA--Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Donny P. Joewono memprediksi inflasi di Ibu Kota tahun depan lebih tinggi dibandingkan 2016.

"Kenaikan inflasi tahun depan lantaran memerhatikan pola perkembangan harga-harga terhadap beberapa komoditas di pasar, rencana kebijakan pemerintah ke depan serta prospek perekonomian domestik yang diprakirakan membaik," ujarnya kepada Bisnis, Selasa (3/1/2017).

Dia mengatakan kenaikan inflasi terutama dipicu kebijakan pemerintah untuk mencabut subsidi listrik kelompok 900 VA secara bertahap pada pada 2017. Pasalnya, PT PLN (Persero) memberlakukan kenaikan tarif listrik secara bertahap bagi rumah tangga golongan mampu yang menggunakan listrik dengan daya 900 VA mulai 1 Januari 2017.

"Pencabutan subsidi listrik tersebut tidak hanya berdampak pada naiknya tarif tenaga listrik, tetapi juga harga barang/jasa lainnya, terutama yang berasal dari industri rumahan, serta sewa dan kontrak rumah," ungkapnya.

Selain listrik, rencana kebijakan pemerintah dalam melakukan distribusi tertutup untuk LPG 3kg, dan tentu kebijakan lainnya seperti kenaikan UMP (upah minimum provinsi) tahun 2017, juga akan berkontribusi terhadap kenaikan inflasi tahun 2017.

"Prospek ekonomi yang diperkirakan membaik, cenderung diikuti oleh meningkatnya permintaan masyarakat akan barang dan jasa, sehingga turut meningkatkan tekanan inflasi," jelasnya.

Harga-harga di DKI Jakarta mengalami inflasi sebesar 0,27% pada Desember 2016. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta Syech Suhaimi mengatakan laju inflasi di Ibu Kota pada tahun lalu mencapai 2,37% dan laju inflasi tahun ke tahun DKI Jakarta 2,37%.

"Jelang penutupan 2016, inflasi di DKI Jakarta mencapai 0,27%," katanya.

Inflasi yang terjadi pada Desember disebabkan naiknya harga-harga pada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,99%; kelompok makanan jadi, minuman, rokok & tembakau 0,54%; kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar 0,18%; dan kelompok bahan makanan 0,09%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler